"Saya mengantre dari jam 10.30 WIB sampai sekarang (pukul 13.10 WIB) masih belum dipanggil oleh petugas loket," kata calon pemudik yang hendak mengubah jadwal keberangkatan kereta apinya, Sigit Kurniawan, kepada detikcom, Senin (4/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Nomor antrean saya 340, saya masih menunggu dipanggil," ujarnya.
Sebenarnya di sini antrean tidak dalam bentuk barisan orang yang berdiri di depan loket, namun mereka antre menunggu panggilan nomor bisa dengan cara duduk-duduk, main ponsel, atau aktivitas lainnya. Namun waktu yang terbuang membuat mereka mengeluh.
"Saya karyawan swasta. Saya harus izin telat masuk kerja gara-gara antrean ini. Ada juga tadi ibu-ibu bawa bayi yang mengeluh," kata Sigit.
Dia meminta kepada otoritas yang membikin layanan ini agar menyediakan fasilitas online untuk mengubah jadwal dan pembatalan keberangkatan, dengan demikian calon penumpang tak perlu datang mengantre ke stasiun. Apalagi sebenarnya pemesanan tiket juga sudah bisa dilakukan secara online lewat ponsel masing-masing, seharusnya pengubahan dan pembatalan tiket juga bisa dilakukan dengan cara semudah memesan tiket.
"Sistem sudah online kok mengubah jadwal dan pembatalan harus ke stasiun? Harapan saya, bisa online lah. Antreannya ini loh, duh!" ujar pria usia 47 tahun ini.
![]() |
Akhirnya setelah menunggu selama tiga jam, nomor antreannya dipanggil oleh petugas loket pukul 13.41 WIB. Dia kemudian memproses pengubahan jadwal keberangkatannya.
Dihubungi terpisah, petugas call center PT KAI bernama Hasan menjelaskan memang pembatalan tiket dan pengubahan jadwal harus dilakukan di stasiun, karena sistem KAI belum bisa melakukannya secara online untuk dua urusan itu.
"Stasiun yang menjadi tempat pembatalan dan pengubahan jadwal adalah stasiun besar. Kalau di Jakarta adalah Stasiun Senen dan Gambir," kata Hasan.
Ini dia 'D'Tutorial Reschedule Tiket Kereta', simak videonya di 20Detik:
(dnu/imk)