"Memang ada satu hal yang kita ubah. Sopir yang membawa orang pulang kampung kalau dulu hanya diperiksa di terminal, tetapi sekarang kita datangi ke perusahaan busnya," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).
Koesmedi menuturkan, pemeriksaan kesehatan para sopir dilakukan oleh petugas puskesmas di tingkat kecamatan, tergantung letak kantor perusahaan busnya. Pemeriksaan mulai digelar sejak Jumat (1/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Koesmedi tidak bisa menjabarkan berapa perusahaan yang akan didatangi. Kata dia, ada seribu lebih sopir yang akan diperiksa kesehatannya.
"Jumlah perusahaan kurang jelas, tapi diperkirakan ada 1.636 sopir yang akan diperiksa. Itu untuk yang sopir saja. Untuk yang masinis lain lagi, kemudian beberapa pilot juga kita lakukan," terang Koesmedi.
Selain pemeriksaan di kantor perusahaan, Dinkes DKI tetap melakukan pemeriksaan di sejumlah terminal. Para sopir diperiksa kesehatannya terkait gula darah sampai kandungan minuman keras dan narkoba.
"Kalau yang di terminal-terminal H-7 kita lakukan. Yang diperiksa, satu, gula darah, hipertensi, kemudian alkohol dan narkoba dari air seninya," tutur dia.
Untuk memastikan sopir yang mengemudi bus pemudik sudah lulus kesehatan, Dinkes DKI berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI. Nantinya, di setiap bus akan diberi tanda khusus untuk memberitahu pemudik.
"Ya, kemarin sudah disampaikan kepada Kadishub untuk memasang foto dari sopir bus itu di busnya. Kalau ada foto sopirnya berarti itu yang diperiksa kesehatannya," ujar Koesmedi.
Tonton juga video tentang 'Puluhan Bus Tak Lulus Ramp Check, Ada yang Tak Punya Rem Tangan':
(zak/nvl)