Fahri Kritik Penggeledahan di UNRI, Polri: Yang Dihadapi Teroris

Fahri Kritik Penggeledahan di UNRI, Polri: Yang Dihadapi Teroris

Mei Amelia R - detikNews
Minggu, 03 Jun 2018 15:37 WIB
Foto: Densus 88 menggeledah kampus UNRI, Sabtu (2/5/2018). (Chaidir Tanjung/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik penggeledahan Densus 88 Polri di kampus Universitas Riau (UNRI). Polri menegaskan bahwa penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri dengan senjata api sudah sesuai SOP.

"Penggeledahan tersebut sudah sesuai SOP standar pengamanannya, karena mereka ini (yang ditangkap) terduga teroris," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal kepada detikcom, Minggu (3/6/2018).

Iqbal menegaskan, penggeledahan dengan mengerahkan aparat bersenjata api di dalam kampus merupakan standar pengamanan kepolisian. Sebab, yang dihadapi polisi dalam perkara ini bukan penjahat konvensional, melainkan kelompok terorganisir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena yang kita hadapi ini adalah terduga teroris yang sudah mengancam keamanan negara," imbuhnya.


Apalagi, terduga teroris MNZ ini menyimpan bom rakitan di gelanggang mahasiswa. Hal ini tentu perlu mendapatkan pengamanan ekstra ketika dilakukan upaya penangkapan maupun penggeledahan.

"Coba kalau misalnya densus 88 tidak tanggap mungkin sudah merenggut nyawa," lanjutnya.

Dalam upaya penggeledahan tersebut, tim Densus 88 Polri menemukan sejumlah barang bukti di gelanggang mahasiswa di kampus UNRI. Barang bukti itu di antaranya bahan peledak jenis TATP, sejumlah pedang, panah hingga senapan angin.


Sebelumnya, tim Densus 88 Polri mengamankan 3 orang tersuga teroris di Riau. Salah satu yang diamankan adalah MNZ yang diduga merakit bom di kampus tersebut.

"MNZ ini adalah alumni," cetusnya.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik penggeledahan polisi di kampus UNRI yang bersenjata api. Hal itu seperti disampaikan Fahri dalam akun Twitter-nya @Fahrihamzah, Sabtu (2/6/2018) pukul 19.40 WIB. Bahkan Fahri turut men-tag akun Twitter Presiden Joko Widodo @jokowi, yang menyebut Jokowi tidak pernah menjadi aktivis.

"Pak @jokowi, ini jangan dibiarkan, kalau senjata laras panjang sudah masuk kampus, kita telah kembali ke zaman batu! Mungkin bapak tidak pernah menjadi aktivis. Maka bapak biarkan kejadian ini. Ini perang dengan mahasiswa!" kata Fahri lewat akun Twitternya.



Simak juga video tanggapan Cak Imin terkait paham radikalisme yang mulai masuk ke perguruan tinggi:

[Gambas:Video 20detik]

(mei/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads