"Pertanyaan saya, kalau dia mau melepas, mau tidak ada minuman keras? Dihapus saja, jangan dijual, tutup perusahaannya saja. Pabriknya ditutup saja kalau mau bercerita tentang 'saya melihat haram'," kata Prasetio di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (28/5/2018).
Prasetio menilai Delta Djakarta merupakan perusahaan yang sehat. Karena itu, Prasetio mempertanyakan keputusan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, melepas saham Pemprov DKI di Delta Djakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan bicara haram atau tidak haram. Ini bicara kita dapat papasan perang dari zaman Jepang, Belanda, terus diserahkan ke DKI Jakarta. Dan ini perusahaan sehat dan Tbk lho," terang Prasetio.
Menurut politikus PDIP itu, tidak ada salahnya kalau Anies mengurungkan niat melepas saham Pemprov DKI di perusahaan bir itu. Selain sehat, PT Delta Djakarta adalah perusahaan yang sudah go public.
"Sekarang begini, kalau masalah Delta saya cuma bisa meminta kepada Pak Gubernur dan Wagub untuk ini papasan perang lho, ini dikasih zaman itu. Diambil nggak ada salahnya dan ini perusahaan, perusahaan sehat," ucapnya.
Wagub DKI Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan pendapatan Delta Djakarta Tbk tidaklah besar. Sandiaga menyebut pendapatan sebesar Rp 48 triliun bisa didapatkan dengan mudah.
Sandiaga menjelaskan, bila saham milik Pemprov DKI dijual, akan didapatkan dana Rp 1 triliun. Dana Rp 1 triliun tersebut bila didepositokan dapat menghasilkan rata-rata Rp 40 miliar.
"Let's say, konservatif, dapat Rp 1 triliun. Kita depositoin. Sekarang bunga kalau deposito berapa? Bunga yang tertinggi? Empat persen. Empat persen ya kurang-lebih. Nggak ngapain-ngapain saja kita terima Rp 40 miliar per tahun. Itu finance one on one," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (17/5). (zak/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini