"Yang memastikan koper itu terdelivery sampai ke penumpang itu masih tanggung jawab pihak maskapai,"
kata VP Corporate Communications at PT Angkasa Pura II Yado Yarismano saat dihubungi, Minggu (27/5/2018).
Yado menyatakan, termasuk di dalamnya proses pencocokan data antara yang tertera di tangan penumpang dan yang ada di koper.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui siswa SMP itu masuk ke area pengambilan bagasi melalui pintu keluar kedatangan. Dia berpura-pura sebagai penumpang dan berpura-pura ada yang ketinggalan.
"Kalau soal akses masuk keluar karena orang ini penumpang jadi masih ada di dalem. Secara hak akses ya sebenernya dia nggak boleh, semua orang pasti ditahan kalau mau masuk di pintu keluar," jelas Yado.
"Diindikasikan dia ini penumpang, detailnya silakan konfirmasi ke teman-teman Garuda. Di akses masuk itu ada sekuriti-sekuriti, otomatis ketika mau masuk di situ dia gak punya nggak apa-apa tidak bisa. Itu kan pintu keluar," imbuhnya.
Siswa SMP berinisial DV (15) itu selalu mencuri dua koper milik orang lain. Koper tersebut kemudian dia bawa dengan menggunakan troli.
"Di atas troli itu, dia simpan koper yang dibawa. Kemudian langsung pergi," ucap Viktor.
Kejadian kehilangan koper ini sempat viral di media sosial. Seseorang bercerita dia kehilangan dua koper di Terminal Bandara Soekarno Hatta pada 12 Mei 2018.
Polisi akhirnya mengamankan DV di rumahnya di Tigaraksa, Tangerang. Di kamarnya, tersimpan 10 koper hasil curiannya. (rna/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini