UU Antiterorisme Disahkan, Cawagub Uu: Peran Ulama Berantas Akarnya

Pilgub Jabar 2018

UU Antiterorisme Disahkan, Cawagub Uu: Peran Ulama Berantas Akarnya

Akfa Nasrulhaq - detikNews
Jumat, 25 Mei 2018 21:26 WIB
Foto: Muhammad Ridho
Jakarta - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menyambut baik pengesahan UU Terorisme yang baru disahkan pemerintah dan DPR. Namun ia mengingatkan akar terorisme tidak bisa diberantas hanya melalui pencegahan keamanan dari aparat, tetapi pencegahan karakter dari peran pendidikan agama. .

"Saya yakin, jika penanganan isu terorisme ini melibatkan semua pihak dan dilakukan sejak dini, maka paham terorisme ini tidak akan laku di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah harus juga memperhatikan pihak yang selama ini berada di garda terdepan dalam mengajarkan pendidikan agama dan karakter yaitu para ulama dan kiai di kampung-kampung dan pesantren," ujar Uu sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (25/5/2018).

UU terorisme yang diharapkan bisa menekan kejahatan teror yang terjadi beberapa waktu terakhir. UU ini membuat aparat keamanan lebih leluasa untuk melakukan pencegahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain dengan meningkatkan pendidikan karakter, menurut Uu perlu diterjemahkan dalam kebijakan yang konkret di lapangan. Terutama dalam menanamkan nilai-nilai dan pemahaman agama yang benar. Agama menurutnya mengajarkan tentang bagaimana berbuat baik, berakhlak mulia dalam berinteraksi dengan masyarakat.

"Orang yang mempunyai akhlak mulia sebagaimana dianjurkan dalam Agama Islam tidak akan mungkin akan berperilaku yang merugikan orang lain, apalagi sampai terlibat pada terorisme yang membahayakan nyawa banyak orang," tambah Uu.

Peningkatan karakter melalui pendidikan agama itu bisa dikongkritkan dengan melibatkan ulama dan lembaga pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai agama yang benar. Mereka perlu diberi ruang lebih untuk berperan.

"Peran ulama atau Ajengan ini misalnya bisa diberdayakan dengan program Ajengan Masuk Sekolah (AMS) yang selama ini telah dilakukan di Tasikmalaya. Atau selama Bulan Ramadan dikhususkan untuk pendidikan agama dan meliburkan sekolah umum seperti yang juga terjadi di Tasikmalaya," jelas Uu.

Ulama yang dimaksud Uu haruslah mereka yang memang mempunyai riwayat belajar agama yang jelas. Tidak belajar agama dengan instan melalui buku-buku atau juga situs yang tak jelas penulisnya. Ataupun jika belajar kepada ustadz, riwayat pendidikannya pun belum jelas.

"Lebih dari itu perlu keseriusan semua pihak untuk memperhatikan pendidikan karakter, sebagaimana yang sebenarnya juga telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Pendidikan karakter yang kuat akan memudahkan semua orang, khususnya anak muda untuk menolak semua ideologi kekerasan yang menyimpang tersebut," kata Uu.




Tonton juga video : 'Peran Ulama Dibutuhkan untuk Melawan Narasi Teroris'

[Gambas:Video 20detik]

(ega/ega)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads