![]() |
"Kejadiannya kemarin (Rabu, 23/5/2018), sekitar pukul 07.15 WIB. Ada dua ruang kelas yang ambruk, semuanya ruang kelas VI. Tidak ada, karena ruang itu memang sudah dikosongkan, tidak digunakan karena kondisinya sudah membahayakan sejak lama," kata Agus Apendi, Kepala Sekolah SDN Kota Batu 08 kepada detikcom, Kamis (24/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dua ruang kelas itu ambrum memang karena atap bangunannya sudah lapuk, dimakan rayap. Sebenarnya ada dua ruangan yang kondisinya serupa, kaki akan segera kosongkan karena membahayakan," imbuh Agus.
Agus menyebut, dua ruang kelas yang kini ambruk tersebut memang sudah mengkhawatirkan sejak lama. Bahkan, ia sudah mengajukan proposal perbaikan sejak dua tahun lalu melalui Musyawarah di Desa Kota Batu yang dihadiri pihak Kecamatan Ciomas dan Kabupaten Bogor.
![]() |
"Tapi ternyata proposal kami tidak disampaikan oleh pihak Desa ke Kecamatan dan Kabupaten. Ini terbukti ketika kami cek di akhir 2017, proposalnya masih ada di kantor Desa. (Proposal) Kami ajukan 2016, terus kami ambil kembali proposalnya akhir 2017," cerita Agus.
"Kami terus lakukan upaya, kami ajukan langsung proposal ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Tapi belum ada respon sampai keburu ambruk ruangannya. Sempat pihak Bappeda Pemkab Bogor datang, tapi mereka bilang sekolah kami masih layak, sekarang terbukti kan ruangannya ambruk," sesal Agus.
Agus menyebut, bangunan SDN 08 berdiri sejak 1982 lalu dan baru mengalami satu kali renovasi di tahun 2005. Sebelum ambruk, ada 7 ruang kelas yang digunakan oleh 514 siswa untuk proses belajar mengajar.
"Sekarang untuk kelas 3, 4 dan kelas 5 menumpang belajar di sekolah tetangga di SDN Kota Batu 4 dan 9. Belajarnya siang hari, menunggu siswa di sekolah itu selesai, jadi gantian," kata Agus.
Agus berharap, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor bisa merespon kejadian ini dengan cepat. Karena menurutnya, sejak ruang kelas tersebut ambruk belum ada pihak dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor yang datang ke lokasi dan memberikan solusi.
"Kami berharap ada respons yang cepat, ini soal kepentingan siswa, proses belajar kan jadi terganggu, apalagi ini mau masuk tahun ajaran baru. Kami berharap sekolah kami diprioritaskan," harap Agus.
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini