Masjid An Nahl, demikian namanya, menjadi salah satu masjid yang diminati untuk melakukan iktikaf karena memberikan fasilitas dan pelayanan penuh bagi jemaahnya. Tak heran, ratusan orang dari berbagai daerah berbondong-bondong ingin beriktikaf di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dulu, An Nahl hanya sebuah musala. Namun karena permintaan akan tempat beribadah masyarakat sekitar cukup besar, terutama untuk salat Jumat, An Nahl pun diubah menjadi masjid.
Selanjutnya, An Nahl terus berkembang. Semakin hari, jemaah masjid An Nahl semakin banyak. Hal ini mendorong warga sekitar bergotong royong membeli satu buah ruko lagi di sebelahnya.
Karena sudah diperluas hingga kurang lebih 500-an meter, masjid An Nahl saat ini bisa menampung hingga 800 orang jamaah salat. Untuk kegiatan kajian dan pengajian, An Nahl bisa menampung hingga 1.000 orang.
Selama bulan suci Ramadan, tempat salat pria dan wanita terpisah. Khusus untuk aktivitas jemaah pria, menempati ruang utama masjid yang terdiri dari 4 ruangan di lantai bawah dan dua ruangan di lantai atas. Sementara jemaah wanita, menempati bangunan di sebelahnya yang dibongkar menjadi satu ruangan di lantai bawah dan dua ruangan di lantai atas.
![]() |
Saat detikcom berkunjung ke sana, masjid An Nahl tengah melakukan persiapan berbuka puasa bersama. Usai salat wajib, lantunan ayat-ayat suci Alquran terdengar di setiap sudut ruangan masjid.
Para jemaah baru saja usai melakukan salat asar. Sambil menunggu azan magrib, mereka pun memanfaatkan waktu dengan mengaji. Ada jemaah yang membaca Alquran sendirian, ada pula yang dibimbing pengajar.
Sore, tepatnya pukul 17.00 WIB, puluhan jemaah wanita yang terdiri dari orang dewasa, remaja, hingga anak-anak berkumpul membentuk lingkaran. Masih dengan aktivitas yang sama, yakni membaca Alquran.
![]() |
Sementara itu, panitia masjid sudah bergegas menyiapkan hidangan berbuka. Piring-piring berisi takjil sudah berjejer di teras masjid beralas karpet panjang berwarna hijau.
Selain menyajikan takjil di teras masjid, di tenda samping masjid juga disediakan ratusan mangkok soto ayam untuk disantap saat makan malam. Di situ banyak bangku-bangku plastik untuk diduduki. Tak lama kemudian, di waktu yang hampir bersamaaan, datang sebuah angkot yang membawa ratusan kotak nasi.
![]() |
Saat hari mulai gelap, orang-orang dari berbagai kalangan, mulai dari pekerja kantor hingga driver ojek online, mampir ke masjid An Nahl untuk berbuka puasa. Sambil menunggu azan magrib, orang-orang pun duduk rapi di belakang gelaran karpet tempat disediakannya takjil. Sedangkan sebagian jemaah iktikaf, sambil menunggu berbuka, ada yang masih membaca ayat-ayat Alquran.
Dan tibalah saatnya azan magrib berkumandang. Semuanya segera membatalkan puasa dengan menyantap hidangan yang disajikan. Setelah mengunyah beberapa makanan, orang-orang pun terlihat mengantre dari pintu masuk masjid hingga tenda. Antrean tersebut mengular hingga kira-kira 10 meter.
![]() |
Di barisan jemaah pria, tampak dua wanita mengambilkan kuah yang hendak dituangkan ke mangkok soto jemaah. Jika ada jemaah yang tidak kebagian soto, panitia masih menyediakan nasi kotak. Saat itu, tampak semua jemaah menikmati hidangan yang disajikan.
![]() |
Keakaraban terjalin di antara jemaah yang datang dari berbagai daerah, sehingga membuat suasana berbuka semakin khidmat dan berkesan. Sementara itu, panitia iktikaf berupaya memastikan setiap jemaah mendapat asupan makanan yang cukup sebelum melanjutkan ibadah salat magrib, isya, hingga tengah malam nanti.
(rns/rns)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini