Menurut Muhaimin alias Cak Imin, selain mencoreng demokrasi, yang sejatinya merangkul perbedaan, insiden itu juga bertentangan dengan semangat Ramadan. Pada bulan suci ini seharusnya umat Islam menebarkan cinta kasih dan mengeratkan tali silaturahmi.
"Kami mengecam tindakan teror, perusakan, dan pengusiran yang dilakukan kepada jemaah Ahmadiyah. Bulan Ramadan ini seharusnya memperbanyak ibadah dan minta ampun," ujar Cak Imin dalam keterangan tertulis, Senin (21/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supaya menciptakan suasana kondusif, Cak Imin meminta aparat keamanan bertindak tegas mencari dalang di balik penyerangan tersebut. Dia mengimbau kepada seluruh pihak supaya tidak terpancing oleh berbagai macam provokasi bernada kebencian dan intoleran, yang mengakibatkan hilangnya hak-hak jemaah Ahmadiyah.
"Jangan biarkan tindakan perusakan ini menjadi pembenaran bagi kelompok radikal ketika ada aliran yang berbeda dari mereka. Perlu dicamkan baik-baik, demokrasi yang kita anut meniscayakan segala perbedaan, baik aliran, agama, suku, maupun ras," tegas Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.
Diketahui, penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah di Lombok Timur oleh sekelompok massa mengakibatkan delapan rumah rusak, empat sepeda motor hancur, dan 24 orang dievakuasi ke kantor Polres Lombok Timur.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini