Rindu Keluarga ke Catur, Korban Tewas Ke-14 Bom Gereja Surabaya

Rindu Keluarga ke Catur, Korban Tewas Ke-14 Bom Gereja Surabaya

Zaenal Effendi - detikNews
Minggu, 20 Mei 2018 02:59 WIB
Foto Gereja Pantekosta setelah ledakan/Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Surabaya - Jumlah korban tewas bom gereja di Surabaya bertambah. Catur Giri Sungkowo (47) meninggal dunia di rumah sakit karena luka bakar di atas 80 persen. Keluarga begitu merindukan sosok Catur.

Catur merupakan satpam dari gereja Pantekosta. Catur yang merupakan seorang muslim sudah bekerja lebih dari 25 tahun di gereja itu.

Pada Minggu (13/5/2018) pagi pekan laku, Catur bertugas seperti biasa di Gereja Pantekosta. Catur terkena imbas dari jarak dekat saat teroris Dita Oepriarto meledakkan bom dalam mobil yang dikendarainya pukul 07.53 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Catur langsung dilarikan ke rumah sakit. Kondisinya saat itu sudah terbilang parah.

Keluarga sempat kebingungan mencari Catur pasca kejadian. Itu disebabkan karena keluarga tak tahu Catur sudah dilarikan ke rumah sakit.

"Saya dan mama saat di lokasi sempat sedih, karena ayah tidak ditemukan pasca ledakan. Tidak lama kemudian, teman ayah sesama sekuriti memberitahu jika ayah dirawat di RSU dr Soetomo," cerita Marvel.

Marvel menceritakan, dirinya sempat melihat rekaman CCTV saat kejadian. Saat itu dia melihat jika ayahnya bersama dua juru parkir gereja berusaha menghadang mobil yang menerobos masuk halaman gereja.

"Ayah dan dua jukir terlempar karena ditabrak sebelum ledakan, dan Ayah sempat minta tolong," tambahnya.

Marvel yang sudah sepekan menunggui sang ayah di rumah sakit mengaku sudah ikhlas dengan kepergian sang ayah. Meski begitu, rasa rindu terhadap Catur yang selama ini selalu meluangkan waktu untuk keluarga, tak pernah terobati.

"Paling saya rindukan, makan bareng, lihat televisi bersama. Karena hampir tiap hari ayah selalu meluangkan waktunya untuk bersama saya dan mama," kenang Marvel.


Marvel menilai ayahnya yang bekerja sebagai satpam di Gereja Pantekosta hampir 25 tahun itu merupakan kepala keluarga yang bertanggungjawab dan pendiam. "Ayah itu orangnya pendiam, hanya bicara ketika ada perlunya. Termasuk pada siapapun, sama mama dan saya juga seperti itu," ungkapnya.

"Kami sudah ikhlas dan sama sekali tidak ada firasat apapun saat ayah berangkat kerja dan terakhir ketemu Sabtu malam, ayah di luar rumah main handphone tidak bicara apapun," pungkas Marvel.

Catur adalah korban tewas ke-14 dari pihak warga. Sedangkan dari pihak pelaku korban tewas bom gereja di Surabaya berjumlah enam orang. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads