Jenazah Fransisca atau yang karib disapa Ciska, tiba di rumah duka Golden Gate, Jl Bypass Brijgen Darsono Kota Cirebon, Jawa Barat sekitar pukul 18.15 WIB, Selasa (15/5/2018). Duka mendalam menyelimuti keluarga Ciska.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setibanya di rumah duka, keluarga dan kerabat Ciska langsung menangis. Karangan bunga dari sejumlah kerabat dan rekan kerjanya membanjiri halaman Golden Gate. Tangisan keluarga mengiringi jenazah Ciska menuju ruang A-C di rumah duka itu.
Rencananya jenazah akan dikebumikan pada Kamis (17/5/2018) di tempat pemakaman Sasono Mulyo Kota Cirebon. Awalnya keluarga tak menyangka tentang kabar meninggalnya Ciska yang menjadi korban aksi terorisme di Surabaya.
"Awalnya kaget sudah pasti, tidak terima sudah pasti. Mungkin sudah jalannya mamah (Ciska) seperti ini. Kami menerima biar mamah tenang, minta doanya," kata Melisa Saraswati putri kedua dari Ciska kepada awak media di rumah duka Golden Gate.
Mata Melisa berkaca-kaca. Melisa meminta agar orang-orang yang kenal ibunya bisa menerima dan memaafkan apa yang telah dilakukan ibunya semasa hidupnya.
"Minta dimaafin semua, kalau ada yang kurang bisa hubungi keluarga. Saya minta doanya supaya mamah tenang," kata Melisa dengan mata berkaca-kaca.
Fransisca Eddy Handoko (56) warga Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon menjadi korban peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya. Fransisca Eddy Handoko tewas saat hendak beribadah di gereja. Di Surabaya, Ciska memiliki agenda mengikuti pameran batik yang ada di Grand City Surabaya. (rvk/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini