Kesaksian Anak Anton Teroris Rusun Sidoarjo kepada Kapolri

Kesaksian Anak Anton Teroris Rusun Sidoarjo kepada Kapolri

Audrey Santoso - detikNews
Selasa, 15 Mei 2018 18:46 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjenguk A (15), anak teroris Anton Febrianto. (Foto: dok. Istimewa)
Surabaya - A (15), anak teroris Anton Febrianto, menceritakan sosok ayahnya kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian. A mengaku berkali-kali diajak 'berjihad' oleh Anton.

"Dia menceritakan bahwa kegiatan ayahnya, Anton Febrianto, sehari-hari menjadi penjual jam tangan online dan sering kali mendengarkan ceramah melalui internet. A juga mengatakan ayahnya sering kali mengajaknya 'berjihad'," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal dalam rilisnya, Selasa (15/5/2018).


Iqbal mengatakan Tito menjenguk A, yang kini dirawat di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, siang tadi. Kepada Tito, A menerangkan alasannya tak mau menuruti ajakan sang ayah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun ia menolak dengan alasan tidak sesuai pemikirannya dan bertolak belakang dengan ajaran Islam," ujar Iqbal.


Saat ditanyai seputar keberadaan bom di kediamannya, lantai 5 Blok B Nomor 2 Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, A mengucapkan itu adalah milik ayahnya. Tapi dia tak tahu benda yang dirakit ayahnya adalah sebuah bom.

"Bahwa bom yang meledak pada malam itu memang benar milik ayahnya yang dirakit sendiri. A tidak memahami bahwa yang dirakit oleh ayahnya itu adalah sebuah bom," ucap Iqbal.

Menurut A, lanjut Iqbal, ayahnya belajar merakit bom dari video tutorial di internet, salah satunya YouTube. "Hasil belajar melalui internet dan YouTube," sambung Iqbal.

A adalah anak kedua Anton dan Puspita Sari (47). Saat bom meledak di kamar mereka, ibu dan kakak perempuannya tewas. Sedangkan ayahnya selamat, tapi ditembak aparat lantaran hendak meledakkan diri.

A bersama dua adiknya yang selamat, F (11) dan H (11), kini dirawat di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.

(aud/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads