Kehidupan Dita Bomber Gereja Surabaya Tertutup Sejak 10 Tahun Lalu

Kehidupan Dita Bomber Gereja Surabaya Tertutup Sejak 10 Tahun Lalu

Enggran Eko Budianto - detikNews
Senin, 14 Mei 2018 17:36 WIB
Suasana di rumah Dita saat digeledah polisi. (zainal/detikcom)
Surabaya - Tak hanya pihak keluarga, tetangga juga tak menyangka Dita Oepriarto sekeluarga menjadi pelaku bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya. Menurut tetangga, Dita dulunya sosok yang sangat toleran terhadap umat agama lain, tapi mulai berubah sejak 10 tahun lalu.

Seperti yang dikatakan Heri (45), tetangga dekat sekaligus teman Dita sejak kecil. Menurut dia, Dita sosok berpendidikan yang selalu tampil rapi.

"Penampilannya selalu rapi, baju masuk karena dia orangnya berpendidikan," katanya saat berbincang dengan detikcom di sebuah warung kopi di Tembok Dukuh V, Bubutan, Surabaya, Senin (14/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Bapak empat anak itu, lanjut Heri, juga suka berbisnis. Kakak kandungnyalah yang dulu pernah menjadi rekan bisnis Dita. Bisnis jual-beli jamu untuk wanita ditekuni Dita bersama istrinya, Puji Kuswati.

"Bisnis dia (Dita) sama kakak saya itu percetakan sama jual-beli minyak jinten dari Timur Tengah," ujarnya.

Saat disinggung apakah Dita pernah ke luar negeri, Heri mengaku tak mengetahuinya. "Jinten dari Timur Tengah itu yang cari produknya dia (Dita), kakak saya hanya bantu jualkan di Surabaya," terangnya.

Yang menarik dari kisah Heri, dulu Dita adalah sosok yang toleran terhadap umat agama lain. Terbukti, Dita bisa menjalin kerja sama bisnis dengan kakaknya yang notabene nonmuslim. Kala itu Dita juga bukan sosok yang religius.

"Dia saat itu tak pernah membahas masalah agama, keluarga saya, termasuk kakak saya, Kristiani," ungkapnya.

Namun bisnis tersebut berakhir pada 2009. "Berakhir karena harga produknya semakin mahal, jualan produk itu tak dapat untung," cetusnya.

Heri menambahkan Dita mulai mengalami perubahan sekitar 10 tahun yang lalu. Sementara sebelumnya dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul, anak kedua dari empat bersaudara pasangan Dodik dan Sumijati itu mulai tertutup.

[Gambas:Video 20detik]



"Mulai jarang bergaul sama orang kampung, hanya dengan komunitasnya, dia mulai pakai celana cingkrang," jelasnya.

Dita Oepriarto melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Minggu (13/5). Istrinya, Puji Kuswati, bersama anaknya, FS dan FR, beraksi di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro.

Sedangkan anak Dita yang lain, YF dan FH, beraksi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel. Peristiwa di 3 gereja itu menyebabkan 18 orang tewas dan 43 orang luka-luka.

[Gambas:Video 20detik]

(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads