.webp)
"Kalau ingin berputar jalan pasti biasanya ada Pak Ogah. Mereka yang biasanya manahan kendaraan," kata salah seorang warga Makassar, Asrul, Jumat (11/5/2018).
Tidak hanya satu, biasanya Pak Ogah itu berjumlah lebih dari satu orang. Dikatakannya, hampir di setiap persimpangan jalan di Makassar ada kelompok itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka raja jalanan di sini. Kendaraan teman saya pernah dibaret karena tidak memberikan uang. Padahal jalan itu memang untuk memutar balik kendaraan," ujarnya.
Lain halnya dengan Kiki, menurutnya dirinya pernah melihat Pak Ogah membawa pentungan kecil di sebuah putaran balik kendaraan di Jalan Perintis Kemerdekaan KM 4 Makassar.
"Daripada ada apa apa sama kendaraan. Mending kita kasih Rp 500 untuk mereka. Meski seharusnya tidak perlu," kata Kiki.
Pantauan detikcom, terlihat beberapa ruas jalan seperti di Jalan Veteran Selatan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Urip Sumoharjo yang ramai dengan Pak Ogah.
Di jalan-jalan itu, tidak terlihat polisi lalu lintas yang berjaga-jaga untuk mengatur arus kendaraan.
Bahkan, larangan untuk berputar balik kendaraan juga ada Pak Ogah yang berjaga. Hal ini terlihat di ruas jalan setelah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang menuju arah Sudiang dan Kota Makassar.
"Pengendara di Makassar juga kan nakal. Ada larangan putar balik tetap saja mereka berputar di sana," ucapnya. (fiq/rvk)
