Saat detikcom mengunjungi rumah tersebut, Selasa (8/5/2018), pagar putih rumah tertutup rapat. Namun pintu pagar tidak digembok.
Tidak ada jawaban dari dalam rumah meski pintu diketuk dan mengucap salam. Beberapa barang dagangan pun masih berada di teras rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa orang terlihat keluar-masuk rumah konfeksi itu. Namun mereka tidak mau berkomentar tentang Stefanus atau kasus pembunuhan itu.
"Nggak tahu saya," kata salah satu pegawai singkat sambil masuk ke dalam.
Tetangga rumah mengatakan kemungkinan besar ibu dan nenek Stefanus ada di dalam rumah. Namun, setelah kasus anaknya mencuat, rumah dan warung itu langsung tutup.
"Kayaknya ibunya ada di dalam. Tapi, setelah ramai kejadian itu, langsung gerbangnya ditutup. Mungkin sedih atau pusing," kata tetangga Stefanus, Tono, di lokasi.
Menurut Tono, biasanya warung di rumah Stefanus buka sampai larut malam. Masyarakat biasa membeli kopi dan bahan kebutuhan sehari-hari di sana.
"Warungnya cukup terkenal. Soalnya, buka sudah lama, terus sampai malam banget. Sejak Minggu (6/5) warung tutup," ucapnya.
Menurut Tono, meski tidak terlalu dekat dengan tetangga, Stefanus tidak pernah memiliki masalah.
"Ya biasa saja. Nggak pernah berbuat onar. Baru kemarin ramai gara-gara itu," kata Tono.
Sebelumnya diberitakan, Stefanus membunuh Laura di Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, pada Kamis (3/5). Kedua orang tersebut awalnya cekcok sampai akhirnya Stefanus menusuk Laura di bagian perut, dada, dan punggung.
Setelah itu, jenazah korban dibawa Stefanus pergi untuk menghilangkan jejak. Pelaku membawa korban ke pantai Desa Karang Serang, Tangerang, untuk dibakar. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi kemudian menangkap Stefanus. (aik/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini