detikcom mewawancarai salah satu saksi bernama Edi yang mengaku santri di Pesantren Yayasan Makam Mbah Priuk di Koja, Jakarta Utara. Menurut Edi, perselisihan terjadi antara dua kubu yakni HA dan AZ.
"Itu juga karena masalah ini juga sih, masalah baju. HA kan menjunjung persatuan, harus toleransi sama agama lain, tapi tetep Islam yang paling atas," kata Edi sambil menunjukkan gambar di bajunya, ketika ditemui detikcom di lokasi, Senin (7/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiba-tiba diserang, padahal kita nggak nyerang gitu," ucapnya.
Selain masalah baju, Edi juga menduga persoalan pemeriksaan STNK kendaraan di lokasi menjadi penyebab keributan. Kubu HA menginginkan motor yang parkir dicek STNK-nya.
"Mungkin itu masalah STNK juga. Kita kan di sini ada aturan pemeriksaan STNK buat kendaraan yang masuk, biar aman. Nah menurut mereka di sini jadi sepi gara-gara ada pemeriksaan STNK itu. Padahal kan itu biar aman, pernah kejadian hilang, habib kita yang (akhirnya) ganti motor, jadi biar nggak kejadian lagi kayak gitu," paparnya.
Menurut Edi, para pelaku saat itu menyerang menggunakan senjata tajam dan juga batu. "Mereka tiba-tiba nyerang, ada yang nyambitin, bawa batu, ada yang bawa parang juga, banyak sih yang luka-luka," tuturnya.