Stefanus Sebelumnya Hendak Buang Mayat Laura di Sukabumi

Stefanus Sebelumnya Hendak Buang Mayat Laura di Sukabumi

Arief Ikhsanudin - detikNews
Senin, 07 Mei 2018 13:59 WIB
Foto: dok. Istimewa
Jakarta - Stefanus (25) sempat berputar-putar Jakarta dengan membawa jenazah kekasihnya, Laura (41), yang tewas dia bunuh. Stefanus sebelumnya berencana membuang mayat korban di Sukabumi, Jawa Barat.

"Dia muter-muter, dia mampir ke Mal Gajah Mada. Dia sebelumnya mau buang mayat ke Sukabumi, entah bagaimana berubah pikiran ke Tangerang," kata Kapolsek Tambora Kompol Iver Manossoh saat dihubungi, Senin (7/5/2018).

Pembunuhan terjadi di rumah Laura di Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, pada Kamis (3/5) pukul 13.00 WIB. Setelah itu, dia membawa mayat Laura dengan ditutupi selimut ke dalam mobil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Diajaklah empat orang temannya (di Pekojan, Tambora Jakarta Barat). Dia nyampe Pekojan pukul 22.00 WIB, dibawa ke Tangerang (Jumat) pukul 01.00 WIB. Dibakar (di pantai) kira-kira pukul 02.00 WIB, subuh atau dini hari," ucap Iver.

Setelah itu, mayat Laura ditemukan oleh warga Desa Karang Serang, Tangerang, pada Jumat (4/5) sekitar pukul 15.00 WIB. Mayat tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Tangerang.

Sementara itu, Polsek Tambora mendapat laporan penemuan mayat di dalam mobil pada pukul 18.00 WIB. Pelapor bernama Aziz itu mengatakan lokasi penemuan ada di Pekojan.


"Laporan ke Polsek Tambora pukul 18.00 WIB. Kita amankan pelaku pukul 22.00 WIB malam. Jadi pengungkapan 4 jam setelah melapor," ucap Iver.

Sebelumnya diberitakan, Stefanus membunuh Laura, yang akan dinikahinya pada Agustus 2018. Tragisnya, pembunuhan itu terjadi sehari setelah pre-wedding.

Namun, karena merasa direndahkan, Stefanus akhirnya gelap mata dan menusuk Laura. Stefanus menusuk Laura empat kali di bagian perut, dada, dan punggung. (aik/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads