Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono mengatakan, proses pengajuan pinjam kawasan hutan Situ Lembang Bandung sudah diberikan kepada Menhan sejak 23 Desember 2017. Tindak lanjut dari Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemenhan yaitu Kemenhan sudah mengajukan surat kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Baca juga: Menhan Beri Pengarahan ke Perwira Kopassus |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ryamizard Ryacudu memberikan pengarahan di Gedung Flamboyan, Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (4/5/2018).
![]() |
Eko mengatakan, lahan di Situ Lembang seluas 7.145 hektare itu terdiri dari lahan di kawasan cagar alam seluas 3.825 hektare dan kawasan hutan produksi sekitar 3.320 hektare. Dia juga mengatakan setelah Dirjen Pothan Kemhan memberikan dua surat itu, KLHK baru menjawab satu surat itu.
"Tindak lanjut dari kedua surat tersebut sudah dijawab sebagian oleh KLHK oleh Dirjen Planologi Kehutanan KLHK, memberikan telaah bahwa kawasan yang diajukan sebagai daerah latihan Kopassus terindikasi sebagai hutan alam primer sehingga izin pinjam pakainya ditunda," ungkapnya.
Baca juga: Ketika Kopassus Tak Kebagian Baret Merah |
Eko mengatakan, Kopassus tidak tahu sampai kapan penundaan izin pinjam pakai itu selesai. Ia meminta kepada Kemenhan untuk mengajukan kembali kerja sama penggunaan lahan kepada Dirut Perum Perhutani.
"Sedangkan dengan tindak lanjut dari surat Dirjen Pothan nomor B1967 setelah hasil konsultasi dengan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK sesuai dengan telaah internal Kepala Balai KSDA, yang dapat dikerjasamakan dengan Kopassus sebagai daerah latihan hanya seluas 284 hektare," kata Eko.
"Dirjen Pothan akan melaksanakan koordinasi langsung dengan Kepala Balai KSDA Jabar dengan mengajak pihak Kopassus untuk mengajukan kerja sama penggunaan kawasan cagar alam seluas 3.825 hektare. Jadi dari dua surat tadi Bapak, satu sudah setujui hanya 284 hektar, yang satu lagi belum ada kepastian," sambungnya.
Ia meminta agar Menhan Ryamizard lebih keras kepada Pehutani karena menurutnya lahan Situ Lembang saat ini sudah dijadikan lahan komersil dengan adanya Dusun Bambu disana.
"Sehingga kami berharap kita mungkin agak keras sedikit juga dengan Perhutani, kenapa untuk lahan komersial mereka bisa dikasihkan, tapi sementara untuk kebutuhan kita latihan itu dipersulit? Karena jujur, Bapak (Ryamizard), kalau di Situ Lembang dilepas oleh Kopassus mungkin banyak investor yang tertarik karena tempatnya sudah sejuk, dingin dan sangat menyenangkan apalagi dibuat real estate," curhatnya.
Menanggapi hal itu, Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan akan membicarakan persoalan itu dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) dan Menteri Kehutanan (KLHK). Yang terpenting, kata Eko, lahan itu jangan sampai disalahgunakan seperti ditebangnya pepohonan yang ada di sana.
"Kalau tentara itu saya yakin tentara tidak akan tebang-menebang seperti di Gunung Salak, saya tempatkan sore-sore tempat sembunyi truk nyuri kayu, satu, dua, tiga nyuri kayu sekarang nggak ada lagi gitu. Keberadaan tentara harus ada gunanya, mudah-mudahan yang diberikan pasti sudah dijaga kita tanami lagi. Saya di Gunung Salak tanem 30.000 (pohon)," kata Menhan dalam kesempatan yang sama.
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini