Sri Puguh merupakan Dirjen PAS ke-17. Sebelum menjabat sebagai Dirjen PAS, Sri Puguh menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS).
Sri Puguh mengatakan pelantikan dirinya sebagai Dirjen PAS ini merupakan kesempatan yang luar biasa. Perempuan, diberikan kepercayaan untuk memimpin dalam lingkungan yang selama ini erat dengan budaya patriarki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dengan diberikannya kesempatan dan kepercayaan tersebut kepada perempuan untuk memimpin, kata Sri Puguh, menunjukkan bahwa pemerintah telah mendukung kesetaraan gender. Hal itu juga menandakan bahwa pemerintah telah responsif gender.
"Karena kami di lapas juga ada isinya napi perempuan, di lapas juga ada pegawai perempuan. Kalau sudah 16 dirjen pria nah kebetulan saya yang ke-17 perempuan. Nah ini menandakan bahwa pemerintahan yang sekarang itu sangat responsif terhadap gender. Ini kesempatan yang luar biasa," tuturnya.
Meski begitu, Sri Puguh menilai apapun gendernya, yang terpenting adalah bekerja secara profesional. Sebagai aparatur sipil negara, ia harus menjalankan tugas sesuai dengan aturan berlaku.
"Tentunya pesan penting dari Bapak Menkum HAM untuk mengimplementasikan reformasi birokrasi menuju good governance adalah panduan kami dalam bekerja dan berkinerja," ujarnya.
Sri Puguh mengatakan akan memberikan sentuhan perempuan dan sentuhan ibu saat memimpin Ditjen PAS seperti yang diamanatkan Menkum HAM. Di antaranya, kesabaran dan ketelitian.
"Kalau sentuhan perempuan, kebetulan saya perempuan tentu ya mungkin ada kesabaran, mungkin ketelitian. Kita ada feminin, ada maskulin. Ini merupakan satu kombinasi dan inilah sebenarnya yang akan ditunjukkan oleh pemerintahan yang sekarang bahwa kita ditempatkan dalam kesetaraan dengan tetap mengedepankan semangat PASTI," tutur Sri Puguh. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini