"Terima kasih pada masayarakat yang memberikan dukungan besar kepada AHY sebagai cawapres tertinggi hasil surveinya," kata Sekjen PD, Hinca Pandjaitan, kepada detikcom, Kamis (3/5/2015) malam.
Ia masih enggan menanggapi soal kemungkinan AHY benar-benar mendampingi Jokowi nantinya. Hinca pun tak menjawab secara lugas apakah Demokrat telah melakukan komunikasi atau belum dengan Jokowi serta partai pendukungnya untuk memasangkan AHY sebagai cawapres Jokowi di pilpres mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, dalam survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia, tingkat elektabilitas AHY sebagai cawapres Jokowi mencapai 16,3 persen. Angka itu unggul jika dibanding 18 nama lain yang masuk dalam survei tersebut.
"AHY unggul 16,3%, sementara Anies Baswedan 13,0%, disusul Gatot Nurmantyo dengan perolehan 7,0%, Sri Mulyani 6,1%, Mahfud MD 5,0%, Ridwan Kamil 3,9%, Tito Karnavian 2,9%, dan Muhaimin Iskandar dengan segala kerja politiknya yang sangat penuh percaya diri itu, dan kata Pak Jokowi, billboard-nya mengalahkan Asian Games, dapat 2,6%," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam paparannya, di kantor Indikator Politik Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/5).
"Pak Budi Gunawan mendapat perolehan 1,8%, Puan Maharani 1,6%, Chairul Tanjung 1,5%, Ahmad Heryawan 1,3%. Ketumnya Mas Bambang (Bambang Soesatyo), Airlangga Hartarto, mendapat perolehan 1,2%, Din Syamsuddin 1,0%, Moeldoko 0,8%, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memperoleh 0,6%, Presiden PKS Sohibul Iman 0,2%, sedangkan Ketua Umum PPP Romahurmuziy memperoleh 0,2%, dan Jimly Asshiddiqie mendapat 0,1%," lanjutnya.
Simak juga video "Siapa pun Capresnya, Demokrat: AHY Bisa Dongkrak Elektabilitas":
(haf/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini