Polisi: Ibu yang Ditampar Bripka R di Blora Alami Gangguan Jiwa

Polisi: Ibu yang Ditampar Bripka R di Blora Alami Gangguan Jiwa

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 02 Mei 2018 16:06 WIB
screenshot kasus yang viral seorang ibu ditampar polisi di Blora
Jakarta - Polisi mengatakan seorang ibu berinisial S yang ditampar Bripka R di Blora, adalah penderita gangguan jiwa. Hal itu dialami S setelah ditinggal pergi suaminya.

"Korban ini sudah beberapa tahun ini kena gangguan kejiwaan karena ditinggalkan oleh suaminya," jelas Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Syahar Diantono kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/5/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bripka R sampai hati menampar karena diberi tanggung jawab untuk mengawasi dan membina oleh orang tua S. Bripka R adalah adik dari orang tua S.

"Karena pelaku ini sebagai anggota Polri, makanya kakaknya mempercayakan kepada tersangka ini. Pokoknya tolong diawasi, dibina," kata Syahar.

Karena menderita gangguan jiwa, lanjut Syahar, dua anak S selama ini dirawat oleh orang tuanya. S beberapa kali bersikap di luar kendali.

"Anaknya korban ini ada dua orang, juga diurus oleh orang tuanya di Blora juga. Sudah beberapa kali infonya si korban ini sudah nggak terkontrol. Kadang joget-joget, minum-minum di jalan," terang Syahar.

Video 20Detik: Oknum Polisi Tampar Wanita di Depan Balita

[Gambas:Video 20detik]




Puncak kekesalan Bripka R adalah saat melihat kehadiran S di acara sedekahan Desa Tempurejo, Blora, Jawa Tengah. Tak disebutkan secara detail, namun Syahar menduga ada perilaku S yang membuat Bripka R merasa emosi.

"Nah kemarin tanggal 1, di desa Tempurejo, pas ada acara sedekahan desa, seperti acara adat mensyukuri keberkahan desa itu. Di situlah pelaku melihat korban ini menurut dia memalukan perbuatannya. Sehingga dia mungkin dikasih tahu, lalu emosi, ya kemudian khilaf di situ. Sehingga terjadi penamparan," ucap Syahar.

Untuk menerangkan duduk perkara, lanjut Syahar, pihak Polres Blora telah meminta keterangan keluarga pelaku dan korban. Sementara keberadaan korban tak diketahui lantaran suka bepergian sendiri.

"Ibu dan saudara-saudara korban diundang. Sampai sekarang pun dia (korban) muter-muter, nggak jelas, sampai sekarang belum ketemu katanya keberadaan korban ini. Terlepas ini, oknum sudah diproses di Blora. Orang tuanya mengakui anaknya semenjak ditinggal suaminya stresslah," tutur Syahar. (aud/imk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads