Soal Gesekan di CFD, Yudi Latief: Itu Bertentangan dengan Demokrasi

Soal Gesekan di CFD, Yudi Latief: Itu Bertentangan dengan Demokrasi

Ibnu Hariyanto - detikNews
Senin, 30 Apr 2018 14:51 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latief (Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom)
Jakarta - Intimidasi yang dialami seorang ibu dan anaknya dari sekelompok orang yang memakai kaus #2019GantiPresiden di Car Free Day (CFD) menjadi sorotan. Kepala Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latief mengatakan kebebasan dalam berdemokrasi juga memiliki batasan-batasan.

"Pertama, tentu setiap kekuatan politik memiliki hak untuk mengekspresikan agenda dan imajinasi politiknya, tapi juga dalam demokrasi itu kebebasan juga dibatasi," kata Yudi Latief di Wisma Samadi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (30/4/2018).


Dia menjelaskan kebebasan yang dijamin demokrasi tetap harus memperhatikan ketertiban umum dan keamanan masyarakat. Dalam demokrasi, tindakan diskriminatif untuk menyerang personal juga tak diperkenankan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di dalam ruang publik harus ada ambang batas keadaan yang tidak boleh lewat jalur kekerasan kemudian hingga diskriminatif menyerang kelompok-kelompok yang sifatnya pribadi atau personal juga tidak boleh," ucap Yudi.

Yudi sendiri menyayangkan gesekan yang terjadi di CFD Sudirman-Thamrin pada Minggu (29/4) kemarin. Menurutnya peristiwa itu bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi itu sendiri.

Video 20Detik: Intimidasi dari Kubu #2019GantiPresiden Salahi Aturan!

[Gambas:Video 20detik]



"Demokrasi kan prinsipnya bertentang dengan sifat politik kekerasan dan pemaksaan. Kita memperjuangkan demokrasi tapi melalui jalur kekerasan dan paksaan itu bertentangan, menyerang sistem saraf demokrasi itu sendiri, bertentang dengan prinsip-prinsip (demokrasi)," jelasnya.

Di lokasi yang sama, Ketua Umum PSI Grace melihat serius peristiwa itu. Dia mengatakan ibu dan anak itu tidak hanya sekadar mendapat teriakan-teriakan tapi sudah mengarah ke tindakan intimidasi.


Ketua Umum PSI Grace NatalieKetua Umum PSI Grace Natalie (Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom)

"Kita ingin seriusi peristiwa ini. Itu bukan sekedar diteriaki tanpa alasan. Tapi ada upaya intimidasi. Kita tidak mau peristiwa seperti pilkada (DKI) terulang kembali, di saat ada orang yang memiliki perbedaan pilihan, ada upaya bersama-sama untuk mengintimidasi seseorang dengan berbagai cara dan alasan," ujar Grace.

Grace mengatakan PSI melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian. Dia berharap tidak ada lagi tindakan intimidasi karena perbedaan pilihan memasuki tahun politik sekarang ini.


"Oleh karena itu kita laporkan ke Polda Metro Jaya agar tidak sampai berulang agar tidak terjadi lagi. Kampanye atau proses pilpres, setahun ke depan kalau tidak disikapi serius akan jadi bola salju. Jadi harus diproses secara hukum," jelas Grace.

Video seorang ibu berkaus #DiaSibukKerja dan anaknya yang diduga diintimidasi di car free day (CFD) viral di media sosial. Ibu berkaus putih tersebut dikerubungi oleh sejumlah pria yang memakai kaus #2019GantiPresiden. Di antara mereka ada yang mengkibaskan uang ke arah ibu tersebut. Peristiwa ini pun membuat si anak takut hingga sempat menangis. (ibh/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads