"Saya kira, Ibu Rini dan Pak Sofyan harus jelaskan ini seterang-terangnya. Agar tidak ada salah paham, fitnah. Ada salah persepsi, atau ada dugaan-dugaan," kata Zulkifli kepada wartawan di Perpustakaan Nasional, Jl Merdeka Selatan, Jakarta, Minggu (29/4/2018).
Untuk menyelesaikan kasus tersebut, Zulkifli mengatakan Rini dan Sofyan harus membuka rekaman secara utuh. Dengan begitu, publik tidak berasumsi buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekaman percakapan yang viral di media sosial itu sudah dibenarkan baik oleh Rini maupun Sofyan. Namun keduanya kompak mengatakan rekaman itu tidak utuh. Menurut Rini, percakapan itu sengaja dipotong sehingga seolah-olah percakapan itu terkait bagi-bagi fee. Padahal, menurut Rini, tak ada kepentingan apapun selain untuk BUMN baginya.
"Emang ada percakapan yang dipotong sedemikian rupa sepertinya ada proyek minta fee," kata Rini di Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (29/4).
Rini menyebut oknum yang menyebarkan obrolan itu adalah mereka yang tidak senang dengan Kementerian BUMN. Rini pun segera melaporkannya ke polisi. (aik/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini