"Tugas pokok BIN (ialah) penyaringan informasi dan cegah dini terhadap tindakan-tindakan yang membahayakan negara. Dalam konstruksi pencegahan ini, BIN bertindak dalam menindak tindakan radikalisme," kata Bambang saat dihubungi, Sabtu (28/4/2018).
"Tindakan tersebut kami sebagai pimpinan Komisi I memberikan apresiasi, bahwa BIN cukup tanggap dalam pencegahan penyebaran paham-paham radikal. Karena tindakan radikalisme ini kan membahayakan negara karena ini kan negara yang plural," sambung politikus PDIP ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Ini) peringatan ke orang tua dan wali murid secara khusus, secara garis besar peringatan ke bangsa ini. Agar para orang tua lebih khusus lagi memperhatikan perkembangan putra-putrinya yang masih sekolah. Ini KaBin mengajak para orang tua untuk memberi perhatian lebih khusus lagi anak-anaknya," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Budi Gunawan mengungkap 39 persen mahasiswa di Indonesia sudah terpapar paham radikal. Bahkan 3 universitas menjadi perhatian khusus karena bisa menjadi basis penyebaran paham radikal.
"Ini bisa mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini," kata Budi Gunawan saat menjadi pembicara dalam ceramah umum Kepala BIN kepada BEM PTNU se-Indonesia di kampus Unwahas, Semarang, Sabtu (28/4/2018).
Budi menjelaskan dari riset BIN tahun 2017 diketahui 24 persen mahasiswa dan 23,3 persen pelajar SMA sederajat setuju dengan tegaknya negara Islam di Indonesia. Selanjutnya ia menjelaskan, dari survei BIN tahun 2017 diketahui pula 39 persen mahasiswa di Indonesia sudah terpapar paham radikal. (jbr/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini