Golkar Nilai Pansus Angket TKA Belum Mendesak

Golkar Nilai Pansus Angket TKA Belum Mendesak

Yulida Medistiara - detikNews
Sabtu, 28 Apr 2018 17:28 WIB
Foto: Diskusi Polemik di Warung Daun. (Yulida/detikcom).
Jakarta - Golkar menilai pembentukan pansus hak angket tenaga kerja asing (TKA) belum mendesak. Namun ia tak masalah jika ada pihak yang ingin membuat pansus TKA itu.

"Kami dari fraksi Golkar, kami melihat belum ada urgensi terlalu jauh untuk akan terjadi pembentukan pansus ini," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR dari fraksi Golkar, Ichsan Firdaus, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).


Ia pun mempersilakan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, menggalang dukungan pembentukan pansus. Akan tetapi, dia mengingatkan penbentukan pansus harus memenuhi syarat minimal 2 fraksi dan 25 anggota dewan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begini, pansus itu syarat usulan pembentukan pansus terdiri dari 2 fraksi dan atau terdiri dari 25 orang. Jadi kalau kemudian, pak Fadli Zon membentuk ya silakan saja, tapi nanti-nanti rapat badan musyawarah rapat paripurna akan diputuskan secara keseluruhan, apakah kemudian nanti pansus ini akan ditetapkan atau tidak," kata Ichsan.


Sebelumnya, Fadli menggalang dukungan pembentukan pansus angket TKA. Selain Fadli Zon, anggota fraksi Gerindra, M Syafii meneken usul pansus angket TKA itu.

Usul pansus angket TKA itu dipicu penerbitan Perpres No 20/2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang dianggap merugikan negara di berbagai aspek. Menurutnya pembuatan pansus itu untuk mencari tahu kinerja pemerintah melindungi tenaga kerja dalam negeri.

"Jadi kita perlu membuat pansus untuk mendalami dan menganalisis dan mencari tahu bagaimana cara kerja pemerintah ini dalam melindungi tenaga kerja kita sendiri," jelas Fadli, di Gedung Nusantara 3, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/4) lalu. (yld/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads