Bukan Diburu, Badak Samson Mati Akibat Kerusakan Organ Dalam

Bukan Diburu, Badak Samson Mati Akibat Kerusakan Organ Dalam

Jabbar Ramdhani - detikNews
Jumat, 27 Apr 2018 16:15 WIB
Tak ditemukan ciri perburuan terhadap badak pada tubuh Samson (Foto: Dok. WWF)
Jakarta - Tim dokter hewan melakukan investigasi forensik bangkai badak jawa bernama Samson. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian Samson.

Drh Sri Estuningsih, ahli patologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB mengatakan kematian Samson disebabkan kerusakan organ dalam hewan jantan yang diperkirakan berusia 30 tahun. Kesimpulan didapat setelah dilakukannya pengamatan bagian dalam (hasil nekropsi).


Tim dokter juga memeriksa organ dalam SamsonTim dokter juga memeriksa organ dalam Samson (Foto: Dok. WWF)

"Dari hasil nekropsi, beberapa organ sudah dalam keadaan hancur akibat proses pembusukan seperti ginjal dan paru-paru," jelas Estu lewat keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (27/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesimpulan awal, penyebab kematian badak ini adalah kholik atau torsio usus, yaitu usus besar dan usus kecil terpuntir (torso), mengakibatkan kerusakan pada usus besar, hingga bakteri mikroflora usus menghasilkan racun dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh badak," sambungnya.


Tim juga tidak menemukan tanda adanya penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit yang bersifat akut. Project Leader WWF-Indonesia, Drh Kurnia Khairani menegaskan kematian Samson tidak disebabkan perburuan karena cula masih menempel di tubuh badak.

"Hasil nekropsi menyatakan bukan disebabkan sakit infeksius yang artinya bukan disebabkan oleh penyakit menular berbahaya seperti anthrax dan lainnya," ujar Kurnia.


Catatan dokter soal dugaan kematian SamsonCatatan dokter soal dugaan kematian Samson (Foto: Dok. WWF)

WWF mendorong pemerintah merampungkan Stategi Konservasi Badak 2018-2023 dan mengembangkan populasi kedua Badak Jawa selain di Ujung Kulon untuk mencegah punahnya mamalia bertubuh besar ini.

Penyakit infeksius yang bersifat epidemik dikhawatirkan dapat menyebar secara cepat jika populasi badak jawa hanya ada di Ujung Kulon. Oleh karenanya pengembangan populasi kedua harus segera menjadi prioritas strategi konservasi badak jawa ke depan.


Sebelumnya diberitakan, Samson ditemukan tewas dalam posisi mengambang di Pantai Karang Ranjang, Wilayah II Pulau Handeuleum, Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Samson ditemukan mati pada Senin (23/4) lalu.

[Gambas:Video 20detik]

(jbr/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads