"Setelah dinekropsi, diambil sampelnya untuk dianalisi penyebab kematian itu kita kubur. Lokasinya dijaga selama kurang lebih 1 bulan. Lalu diangkat tulangnya untuk kita rangkai kembali," kata Kepala Balai TNUK Mamat Rahmat saat berbincang dengan detikcom, Pandeglang, Banten, (26/4/2018).
Usai diambil tulangnya, kerangka tersebut menurutnya bisa menjadi bahan kepentingan informasi. Di kantor Balai TNUK di Labuan, Pandeglang, ada satu kerangka badak Jawa yang memang digunakan untuk kepentingan penelitian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum dikuburkan, Mamat menjelaskan bahwa tim gabungan dari dokter hewan patologi Institute Pertanian Bogor (IPB), WWF Ujung Kulon dan pihak balai sudah melakukan nekropsi dan pengambilan sampel. Hasil penelitian terhadap sampel ini akan menentukan penyebab kematian badak. Yang jelas, ia mengatakan, saat pertema kali ditemukan, Samson dalam keadaan utuh dan tidak ada bekas pemburuan.
"Yang jelas tidak ada bekas perburuan karena kondisinya utuh lengkap. Tidak ada bekas tembakan dan bacokan," paparnya.
(bri/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini