"(uang yang ditransfer pihak berperkara) Rp 15 juta, ini masih kita dalami di bukti transfernya," kata Kapolres Jaksel Kombes Indra Jafar kepada wartawan di Mapolres Jaksel, Kebayoran Lama, Jaksel pada Senin (23/4/2018).
Polisi tidak menjelaskan siapa pelapor di kasus penerobosan halaman rumah ini. Namun, disebutkan bahwa tersangka Asep mengenal orang yang berperkara itu dari istrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk meyakinkan pelapor, Asep memasang foto di profil WhatsApp-nya sedang berpakaian seragam polisi. "Dia pasang foto di WA menggunakan seragam untuk meyakinkan korban," tuturnya.
Tersangka mengaku bisa mengintervensi penyidik dalam kasus itu. Namun, polisi akhirnya curiga setelah tersangka menghubungi penyidik dan mengancamnya.
Polisi kemudian menelusuri Asep yang mengaku Brigjen itu. Setelah dipastikan Asep bukanlah seorang polisi, dia kemudian diciduk di rumahnya di Banten pada Jumat 20 April 2018.
Polisi menyita seragam berikut emblem dari tersangka. Polisi juga menemukan TKP tersangka dengan titel Sp.Og.
Asep sendiri mengaku dirinya memang lulusan kedokteran. Tapi Asep tidak menjelaskan apakah saat ini dirinya berprofesi sebagai dokter atau bukan.
"Lulusan kedokteran, dulu saya di Madinah, Saudi Arabia saya 4 tahun di sana dari 2004," ujar Asep.
Sementara Asep mengaku membeli seragam itu di Cianjur, Jawa Barat dengan harga Rp 1,8 juta. "Saya tidak sengaja, terus kebeneran lihat di Polda, nah kebetulan saya jadinya beli baju itu," sambungnya.
Asep sendiri mengaku ingin jadi polisi. "Obsesi memamg mau jadi anggota (polisi)," tuturnya.
b











































