"Tentu pertemuan (Wiranto dengan SBY) itu pertemuan politik biasa-biasa saja," kata Cak Imin saat ditemui usai dirinya memborong buku Islam di pameran Islamic Book Fair di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Sabtu (21/4/2018).
Dia mengatakan, antar pemimpin harus saling berdialog. Terlebih menyangkut soal perbedaan pandangan politik.
"Memang sama-sama pemimpin harus saling ketemu, harus saling dialog. Sekeras apapun perbedaan politik kita, silahturahmi, pertemuan, dialog harus dilakukan," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan safari dari satu ketua umum ke ketua umum lain, yang pertama untuk meminta doa restu tentu saja, yang kedua saya ingin dialog terbuka antar seluruh ketua partai, antar seluruh pimpinan politik nasional kita sehingga memasuki pilkada 2018, memasuki pilpers 2019 semua harus kondusif," ungkapnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu (18/4/2018). Pertemuan itu berlangsung di rumah SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Wiranto mengatakan pertemuan dengan SBY itu membahas bagaimana rakyat secara sukacita diberi hak memilih calon pemimpin. Dia mengatakan pertemuan itu untuk bertukar pikiran antartokoh politik.
Baca juga: Bertemu SBY, Wiranto: Saya Lapor ke Presiden |
"Sehingga di situ ada rasa aman, rasa nyaman, damai, bisa bebas memilih tanpa indikasi atau intimidasi mana pun. Itu memang hal yang harus kita bangun. Oleh karena itu, untuk kepentingan ke sana, saya memang sudah menjadwalkan untuk bertemu dengan para tokoh politik. Bertemu dengan para pimpinan partai politik. Untuk apa? Untuk sharing. Untuk bincang-bincang bagaimana, kita bersama-sama kita menjaga agar pemilu, pilkada serentak ataupun pemilu legislatif dan pemilu presiden ini bisa berjalan dengan aman, tertib, lancar, dan sukses," kata Wiranto di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/4/2018). (jor/jor)











































