"Informasi yang kita terima dari pemandu warga etnis Rohingya yang bisa berbahasa Melayu, mereka pertama ke Thailand tapi ditolak. Kemudian ke Malaysia. Itu pun ditolak sehingga mereka terdampar ke Aceh," kata Kapolres Bireuen AKBP Riza Yulianto kepada detikcom, Jumat (20/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka sempat melihat ada kapal keluar dari pelabuhan. Mereka mengikuti arah kapal tersebut dan kemudian dibantu oleh para nelayan untuk dievakuasi ke tepi laut. Beberapa jam setelah itu, baru dibawa ke gedung SKB Cot Gapu Bireuen untuk diinapkan," tambah Riza.
Saat ini tim dari Imigrasi Lhokseumawe, Dinas Sosial Bireuen, dan sejumlah petugas lain terus memberikan pertolongan kepada mereka. Termasuk mendata nama-nama 79 warga etnis Rohingya tersebut.
"Petugas Imigrasi sedang mendata mereka. Kita pun sedang menunggu tim dari UNHCR dan IOM serta Kedutaan Besar Myanmar untuk memastikan mereka semuanya," sebut Riza.
Untuk diketahui, etnis Rohingya ini tiba di Pantai Kuala, Bireuen, sekitar pukul 14.30 WIB. Mereka diselamatkan oleh nelayan. Begitu tiba, para pengungsi ini ditempatkan di sebuah tempat di kawasan Pantai Kuala Raja.
Pengungsi Rohingya yang diselamatkan ini terdiri atas 44 laki-laki, 27 perempuan, dan 8 anak-anak. Mereka dievakuasi dari satu boat. Setelah dua jam di kawasan pantai, mereka dievakuasi ke gedung Sanggar Kegiatan Belajar Cot Gapu, Bireuen. (bag/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini