Pantauan detikcom, Jumat (20/4/2018) pos pantau setinggi 3 meter itu berdiri di sudut Pasar Sunan Giri, Rawamangun, Jakarta Timur. Tidak ada satu pun personil polisi yang terlihat bersiaga di lokasi. Sementara kursi dan meja yang berada di dalam pos itu juga sudah dipenuhi debu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terakhir ada polisi terakhir lebaran tahun kemarin itu tahun 2017. Setelah itu jarang paling sekali-kali aja, setelah itu nggak ada lagi. Sekarang paling buat warga neduh kalo panas atau hujan, terus sopir juga banyak yg duduk di atas," kata Komar.
Dia menambahkan kehadiran polisi di pos itu sangat dibutuhkan. Sebab menurutnya saat dijaga polisi, hampir tidak ada tindak kriminal di pasar tersebut. Namun belakangan ini, Pasar Sunan Giri kembali rawan.
"Terakhir ada jambret handphone itu kemarin pagi, pas di sini sudah nggak ada polisi. Kalau ada keluhan mungkin baru polisinya siap lagi," katanya.
Menara pantau tersebut dibuat Polres Metro Jakarta Timur pada Juli 2017 lalu untuk digunakan oleh Tim Sniper atau penembak jitu. Tim itu dibentuk untuk menekan kriminalitas serta mengantisipasi terorisme di pusat keramaian.
Kapolres Jakarta Timur terdahulu, Kombes Andry Wibowo menyebut lokasi tersebut kerap terjadi tindak kejahatan. Tim penembak jitu itu juga dibentuk berdasarkan pengalaman teror bom di Kampung Melayu dan diharapkan bisa meminimalisasi kejadian serupa. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini