"Tentunya yang perlu diperiksa quality assurance, itu jaminan kualitas," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018).
"Jadi ini untuk SOP-nya seperti apa? Kalau misalnya mengecor itu harus sekian hari secara bertahap, tapi ternyata dilakukan hanya beberapa jam, itu kan salah. Hal-hal seperti itu yang harus diteliti oleh penyidik," sambung Setyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau (SOP) itu sudah dilanggar, berarti sudah terjadi kelalaian yang mengakibatkan orang meninggal dunia," ujar dia.
Ditanyai mengenai banyaknya proyek infrastruktur yang bermasalah serupa, Setyo mengimbau pelaksana proyek untuk mematuhi SOP yang ada.
"Sarannya adalah laksanakan dengan SOP yang bagus. Kalau untuk spectech saya kira sudah ada tim yang mengawasi, konsultan segala macem kan berfungsi. Contoh kalau besinya harusnya 10 milimeter ya 10 milimeter. Jangan diisi 8 milimeter," tutur Setyo.
Baca juga: Tertimpa Proyek Tol Manado, 2 Pekerja Tewas |
Sebelumnya Kepala Bidang Bareskrim Metalogy Forensik Labfor Bareskrim Mabes Polri, Kombes Ulung Kanjaya, saat mengecek tempat kejadian perkara, menjelaskan penyebab ambruknya jembatan Manado-Bitung yang berada di proyek tol Manado akibat tiang penyanggah yang sudah karatan patah.
"Kenapa dia bisa runtuh? Melihat dari konstruksi ini yang bisa menahan beban di atasnya adalah scapolding, kekuatan scapoldingnya sudah mengalami penurunan, sering dipakai, sudah tua dan terjadi pengkaratan. Jawaban lebih pastinya biar pihak polres saja yang menyampaikan ya," kata Ulung Kanjaya di Minahasa Utara, Manado, Kamis (19/4) kemarin.
Ulung juga menyebutkan hasil penyebab ambruknya jembatan tol Manado-Bitung akibat dari skyfolding atau tiang penyanggah dari bahan baja yang patah karena sudah tua dan karatan. Dia menambahkan tiang-tiang penyanggah dari baja yang digunakan PT Wika kualitasnya telah menurun dan terlalu sering dipakai, sudah tua dan karatan.
Seperti diketahui, proyek itu roboh pada Selasa (17/4) siang. 21 Orang yang ada di bawahnya langsung panik dan melarikan diri. Namun 3 orang pekerja terlambat sehingga keruntuhan. Satu orang bisa diselamatkan dan dua orang lainnya terjepit dan meninggal. (aud/rvk)