"(Penerapan) Senin, 23 Maret, ganjil-genap. Selama seminggu dulu kita uji coba," kata Wakil Kepala Dishub DKI Sigit Widjatmoko saat dihubungi, Jumat (20/4/2018).
Sigit menuturkan penerapan ganjil-genap berdampak positif karena bisa mengurangi kemacetan hingga 20 persen. Dia optimistis dimajukannya jam ganjil-genap akan semakin mengurangi kemacetan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Otomatis (mengurangi macet), kan pergerakan orang berubah. Opsinya kan dia berangkat lebih pagi atau dia shifting ke angkutan umum. Kalau bicara kemarin turun di atas 20 persen, makanya dia minta ditambah. Kalau Jakarta tambah durasi satu jam mereka optimis ini akan bisa lebih signifikan di peak hour," jelasnya.
Sigit menambahkan, selama uji coba pengaturan waktu ganjil-genap pada pukul 06.00 WIB tersebut, tidak akan dilakukan penilangan terhadap pengendara.
"Selama uji coba, kita tidak melakukan penindakan dalam bentuk represif. Tilang tidak kita lakukan sampai fix (diterapkan)," sebutnya.
BPTJ sebelumnya mengusulkan agar jam ganjil-genap di jalan protokol Jakarta dimajukan.
"Saya tidak cukup puas, karena saya ingin lancar sampai Sudirman-Thamrin, sekarang kendaraan dari Bekasi dan Jagorawi numpuk di Cawang. Kami koordinasikan dengan Dishub DKI agar jamnya dimajukan jadi jam 06.00 agar terurai kemacetan di Cawang," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono kepada detikcom, Selasa (17/4). (fdu/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini