"Saya kira mungkin dari dua kegiatan yang dipandang berhasil, saya kira ini bisa menjadi role model, ya, sebagai bentuk upaya penindakan hukum secara persuasif. Itu kita memaksimalkan fungsi satpol wanita dengan harapan dia lebih lembut dalam menyampaikan pesan-pesan dalam rangka penegakan Perda," kata Kabid Penegakan dan Penindakan Satpol PP DKI Budhy Novian saat ditemui di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (20/4/2018).
Budi menuturkan srikandi Satpol PP DKI tidak hanya dikerahkan untuk eksekusi penutupan tempat hiburan. Srikandi juga bisa dikerahkan untuk menertibkan permukiman liar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam melakukan penertiban meskipun wanita yang dikerahkan tetap tak dibekali dengan alat-alat khusus misalnya pentungan. Untuk pembekalan alat khusus hanya diperuntukkan untuk pengendali massa.
"Untuk alat seperti itu hanya diperuntukkan untuk pengendali massa, ada personel khususnya. Itu ada tameng dan pentungan. Itu khusus untuk pengendalian massa yang sudah tidak terkendali. Jadi negosiator main, dia tidak bisa, akhirnya untuk memukul mundur, SOP-nya melalui pengendali massa itu," terang Budi.
Srikandi Satpol PP dikerahkan untuk mengeksekusi penutupan Alexis, Diskotek Exotic dan Sense Karaoke. Dari tiga kegiatan, hanya di Alexis yang sempat terjadi penghadangan oleh sekuriti Alexis. (zak/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini