"Itu sudah berlangsung dari 1996," ujar Kepala Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Basrudin ketika dihubungi detikcom, Kamis (19/4/2018).
Menurut Basrudin, sampah tersebut merupakan limbah pembuangan masyarakat. Hamparan sampah itu tidak terpantau karena tertutup rumah-rumah warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu murni sampah warga yang tinggal di situ. Kenapa nggak terpantau, karena susah masuk juga ke situ, dan ditutupi sama rumah warga," katanya.
Dalam dua hari ini, pihaknya mengerahkan sebanyak 300 petugas PPSU untuk membersihkan lokasi dari sampah menggunakan 20 gerobak motor sebagai pengangkutnya. Terhitung jumlahnya saat ini sudah mencapai 180 gerobak motor.
"Ada gabungan petugas PPSU dari beberapa kecamatan sebanyak 300 personel kita kerahkan. Kemarin jumlahnya 80 gerobak motor, hari ini 100 gerobak motor. Setelah itu, sampahnya diangkut ke TPS di Waduk Cincin," lanjutnya.
Basrudin juga menyayangkan masyarakat sekitar yang tidak peduli terhadap lingkungannya. Begitu juga dengan pihak terkait yang memiliki lahan tersebut.
"Nggak ada warga yang bantuin sama sekali dari kemarin. Sampai saat ini saya belum ketemu RT-RW, begitu juga dengan pihak terkait lainnya," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara Slamet Riyadi berharap pemilik lahan dapat mengupayakan pengamanan agar tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Pihak pemilik lahan segera memagar dan mengamankan lahan di bawah tol sehingga tidak dijadikan sebagai hunian liar dan menjadi tempat pembuangan sampah," ujar Slamet.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini