Bamsoet menjelaskan, tidak ada tema khusus yang harus diangkat peserta pada setiap kritik yang disampaikan. Meski demikian, kritik yang disampaikan haruslah membangun dan tidak boleh berupa ujaran kebencian.
"Tidak ada topik khusus dalam Lomba Kritik DPR pertama ini. Tapi, kritik yang bertentangan dengan prinsip dasar Bhinneka Tunggal Ika akan ditolak oleh dewan juri. Demikian juga dengan kritik yang mengandung hoax dan ujaran kebencian," kata Bamsoet di Ruang Diskusi Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (19/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bamsoet menerangkan, penyampaian kritik terbagi dalam dua kategori. Pertama kategori esai dengan batasan maksimal 500 kata. Kedua, kritik juga dapat disampaikan dalam bentuk meme dalam bentuk gambar, karikatur atau video. Untuk video maksimal durasinya dua menit.
Ada hadiah uang tunai jutaan rupiah dan sepeda motor 'Dilan' bagi peserta dengan kritik terbaik. Selain itu seluruh pemenang lomba nantinya akan mendapat sertifikat penghargaan dari DPR.
"Untuk pemenang pertama masing-masing kategori dapat Rp 10 juta, pemenang kedua dapat Rp 7 juta dan yang ketiga dapat hadiah Rp 5 juta. Untuk yang terbaik dari dua kategori ini akan dapat sepeda motor seperti yang digunakan Dilan," sebutnya.
Batas waktu pengiriman kritik untuk DPR berlangsung sejak hari ini, 19 April 2018 hingga 15 Agustus 2018. Pengumuman pemenang akan dilakukan pada 29 Agustus 2018 saat peringatan ulang tahun DPR RI.
Kritik yang dikirimkan kepada DPR akan dinilai oleh pakar politik Siti Zuhro, pakar budaya Bambang Wibawarta, pakar manajemen Martani Huseini, seniman Cak Lontong, dan pakar komunikasi politik Effendi Gazali yang juga selaku ketua dewan juri.
Kritik dapat dikirim melalui email dengan alamat lombakritikterbaikDPR@gmail.com dan lombakritikterbaikDPR@yahoo.com.
Selain itu peserta juga bisa mengunggah kritikan tersebut lewat media sosial masing-masing dengan memention akun @lombakritikterbaikDPR pada Instagram dan Facebook atau @lombakritikDPR pada Twitter. (yas/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini