Makian terlontar saat rapat Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung, Rabu (28/3). Awalnya, Arteria menyarankan kejaksaan tak hanya menginventarisasi travel umrah yang bodong, tapi juga melakukan penindakan. Dia tampak kesal kepada Kementerian Agama.
"Yang dicari jangan kayak tadi bapak lakukan inventarisasi, pencegahannya, Pak. Ini Kementerian Agama bangsat, Pak, semuanya, Pak!" tuding Arteria dalam rapat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu itu adalah ungkapan yang tidak pada tempatnya. Karena itu, kami secara institusi kelembagaan, Kementerian Agama, mengajukan surat kepada MKD DPR untuk hal seperti ini bisa ditindaklanjuti," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat rapat dengan Komisi VIII DPR, Senin (16/4).
Arteria santai saja menanggapi pelaporan itu. Ia menegaskan tetap memperjuangkan nasib calon jemaah umrah yang terlantar.
"Senang hati, suatu kehormatan, saya akan hadapi dengan penuh semangat dan keberadaban. Tidak akan mengurangi dan menyurutkan semangat juang saya untuk menuntut pertanggungjawaban terkait penanganan calon jemaah umrah," kata Arteria saat dihubungi detikcom, Selasa (17/4).
MKD tengah memverivikasi laporan terhadap Arteria. Namun MKD belum memastikan apakah terlapor dipanggil di masa sidang kali ini yang berakhir akhir bulan ini.
"Kami sudah terima laporan dari Kemenag tertanggal 3 April. Pelaporan Kemenag masih dalam tahap proses verifikasi yang nanti akan ditindaklanjuti dengan tahapan selanjutnya," kata Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/4). (dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini