Gerindra Bantah Prabowo Minta Jatah 8 Menteri Saat Bertemu Luhut

Gerindra Bantah Prabowo Minta Jatah 8 Menteri Saat Bertemu Luhut

Parastiti Kharisma Putri - detikNews
Selasa, 17 Apr 2018 14:28 WIB
Prabowo Subianto yang siap jadi capres 2019. (Instagram Prabowo)
Jakarta - Media asing, Asia Times, memberitakan isi pertemuan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terkait jatah 8 menteri. Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan berita itu tak benar.

"Saya nggak tahu ya sumber beritanya apakah bisa dipertanggungjawabkan atau tidak. Tapi yang pasti, secara tegas, kami sampaikan bahwa berita-berita yang kemudian beredar, kalau Pak Prabowo bersedia jadi cawapresnya Presiden Jokowi kemudian meminta kuota beberapa menteri itu adalah tidak benar. Kami pastikan tidak benar," kata Dasco di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/4/2018).


Dia kemudian meluruskan bahwa pertemuan Prabowo dengan Luhut selayaknya kawan lama yang bersilaturahmi. Meski begitu, Dasco tak menampik adanya pembahasan Pilpres 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah dari awal kita sampaikan perbincangan dengan Pak Luhut itu kan ya namanya dan bukan pertama kali ketemu makan-makan, kawan lama, bisnis. Soal pilpres pasti diomongin, namanya politik sedang hangat-hangatnya. Justru yang aneh nggak bicara politik makan doang," ujarnya.


Sebelumnya, media asing, Asia Times, memberitakan isi pertemuan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada 6 April 2018. Mereka menuliskan kabar Prabowo meminta jatah 8 kursi menteri, termasuk Menteri Pertahanan, sebagai syarat bergabung dengan koalisi Joko Widodo di Pilpres 2019.

Dalam artikel yang berjudul 'Indonesia moving toward a one-horse race' itu, Asia Times memberitakan tawaran tersebut disampaikan Prabowo saat makan siang dengan Luhut di restoran Jepang. Luhut disebut menolak permintaan Prabowo. (yas/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads