"Saya katakan, dalam politik tidak pernah tertutup opsinya sampai resmi terdaftar (di KPU). Itu saja yang mau saya katakan," kata Sekjen PPP Arsul Sani di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Menurutnya, keputusan soal pengusungan capres/cawapres masih akan berlangsung dinamis hingga pendaftaran Pilpres 2019 pada Agustus mendatang. Dalam kurun waktu tersebut, segala kemungkinan koalisi bisa terjadi, termasuk masih terbuka peluang duet Jokowi-Prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu deklarasi kan menentukan arah politik yang lebih Besar. Tapi apakah arah politik yang lebih besar itu tidak ada arus yang lain, ya wallahualam-lah," sebut anggota Komisi III DPR itu.
Sementara itu, sebelumnya, Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) sempat menyebut adanya utusan Prabowo Subianto yang melobi Joko Widodo sekitar dua minggu lalu untuk posisi cawapres. Utusan itu menanyakan soal kepastian apakah Prabowo akan dipilih sebagai cawapres Jokowi pada Pilpres 2019.
"Utusan Prabowo. Saya nggak bisa sebut. Intinya, orang itu diutus untuk menanyakan kemungkinan Prabowo digandeng oleh Pak Jokowi," ungkap Rommy saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (14/4). (tsa/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini