Saat itu, Hafil sedang berada dalam acara kongres dokter seluruh Asia di Melbourne, Australia. Dia menerima laporan tersebut dari Plt Pelayanan Medis RS Medika Permata Hijau, dr Alia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat berada di luar negeri, Hafil menyerahkan tugasnya kepada dokter Alia. Menurut dia, seharusnya pasien yang masuk rumah sakit tidak harus melaporkan kepada dirinya.
"Tidak harus direktur diminta persetujuan pasien membutuhkan laporan direktur. Saya kaget sudah memberikan wewenang. Siapapun harus dirawat silahkan saja tanpa membedakan jabatan dan orang," kata Hafil.
Meski berada di luar negeri, Hafil mengaku mendapatkan berita mengenai Setya Novanto. Dia mengetahui Setya Novanto merupakan pejabat ketua DPR saat itu.
"Setelah itu ya berfikir timbul berita-berita. Saya dikirim berita dari Tanah Air mengenai Setya Novanto melalui WA. Saya membuka beberapa hari karena sibuk acara kongres tersebut harus melobi teman-teman," ujar Hafil.
Hafil juga mengaku terus mengikuti perkembangan berita terkait Novanto melalui media. Dia mendengar dokter Bimanesh Sutarjo memberikan pernyataan kepada media, Novanto mengalami kecelakaan.
"Saya kaget mendengar masalah kecelakaan," tutur dia.
Bimanesh Sutarjo didakwa merintangi penyidikan KPK atas Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Bimanesh diduga bekerja sama dengan mantan pengacara Novanto Fredrich Yunadi merekayasa sakitnya eks Ketua DPR tersebut.
(fai/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini