Gatot, yang sudah pulang ke Tanah Air, memberi ucapan selamat HUT ke-66 Kopassus lewat akun resmi media sosialnya seperti dilihat detikcom, Senin (16/4/2018). Menurutnya, Kopassus telah banyak menorehkan tinta emas dalam setiap bagian sejarah bangsa.
![]() |
Sosok yang kini masuk bursa Pilpres 2019 itu pun mengenang lagi perjuangan beratnya menjadi anggota Kopassus ketika berusia 55 tahun, saat sudah berpangkat jenderal. Dia menolak brevet kehormatan yang sebenarnya bisa didapatkannya karena saat itu menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Gatot saat itu mengikuti latihan pendidikan komando bersama prajurit lainnya. Laiknya seorang siswa, Gatot berjuang bersama peserta lain, seperti senam senapan, berendam di air, jalan, hingga berenang di laut, demi menjadi anggota Korps Baret Merah.
Ditambahkan Gatot, dirinya berharap, di usia ke-66 tahun, Kopassus tetap tegak berdiri membela kepentingan rakyat, bukan untuk satu golongan atau kekuasaan.
Baca juga: Prabowo Ragu, Gatot Siap Maju |
Berikut ini pernyataan lengkap Gatot:
Prajurit komando yang sangat saya banggakan. Kita adalah patriot bangsa karena kita telah ditempa dengan keras. Saya merasakan dinginnya air danau Situ Lembang, gelap sunyinya malam dan ganasnya laut selatan ketika berenang taktis dari pantai Permisan Cilacap menyusup ke Nusakambangan pada usia senja yang tak lagi muda. Tetapi kecintaan yang berlebih pada Korps Baret Marah telah membuat semuanya jadi bisa.
Dengan rasa bangga, izinkan saya mengingatkan bahwa sepanjang 66 tahun pengabdiannya, Kopassus telah menorehkan tinta emas dalam setiap bagian sejarah negara. Tak jarang harus nenumpahkan darah dan bertaruh nyawa karena rasa cinta kepada bangsa dan rakyat semata. Maka jangan sia-siakan pengorbanan mereka.
Di tengah sunyi dan dingin gelapnya malam, saya mengajak kita semua untuk merenungkan bait demi bait, khususnya bait terakhir Hymne Komando. "Lebih baik pulang nama dari pada gagal di medan laga".
Sebuah janji suci yang telah kita ikrarkan di hadapan Sang Kuasa dan di bawah dwi warna sang panji.
Namun, dengan segala kerendahan hati, izinkan saya mengingatkan, bahwa janji itu hanya dipersembahkan untuk rakyat, bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bukan untuk suatu kelompok, bukan untuk suatu golongan, bukan untuk suatu kekuasaan. Maka berdirilah tegak para pemegang janji suci hanya demi ibu pertiwi.
Teruslah berjuang dan berkarya untuk bangsa. Junjung tinggi nama besar dan harga diri Korps Baret Merah. Dirgahayu Korps Baret Merah ke 66, berani, benar, berhasil. KOMANDO!!! (hri/tor)