Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Eko Sulistyo mengatakan, sebenarnya Presiden Jokowi memang sering mengeluarkan kebijakan yang sifatnya populis. Kebijakan yang bertujuan untuk kesenangan dan kesejahteraan masyarakat sudah sejak lama dilakukan Jokowi.
"Ini kan Presiden populis, Pak Jokowi memang dikenal sebagai pemimpin yang populis, dan kebijakan semacam ini kan tidak hanya disampaikan atau dikeluarkan pada saat sekarang saja," ujarvEko di Kantor Staf Kepresidenan, Gedung Bina Graha, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (12/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak dia dilantik sebagai Presiden, dia sudah menggunakan cara-cara populis. Sehari dilantik dia sudah ke Sinabung menemui orang-orang yang jadi korban letusan Sinabung, bahkan sampai ke daerah yang dianggap zona merah yang tidak boleh dimasuki. Artinya, kegiatan populis Presiden ini bukan sekarang saja, bahkan sejak dulu," kata Eko.
Sebelumnya diberitakan, Partai Gerindra menuding Presiden Jokowi mengeluarkan kebijakan populis untuk mendongkrak elektabilitas jelang Pilpres 2019. Gerindra menuding itu dilakukan Jokowi untuk mengalahkan sang ketum, Prabowo Subianto yang juga akan maju sebagai capres.
"Hasil survei beliau (Jokowi) stagnan di angka 40 persen. Mendekati pemilu kemudian dia mengambil kebijakan populis," ungkap Wasekjen Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Kamis (12/4).
"Ditambah lagi beliau akan menghadapi rematch dengan Pak Prabowo yang dia tahu sulit ditaklukkan. Jadi sangat wajar Pak Jokowi mengambil kebijakan itu," sambungnya. (jor/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini