"Kita sampaikan pada Jaya Konstruksi sebagai kontraktor yang membangun. Kita itu mintanya (tanda rambu) tidak (hanya) saat masuk underpass. Minimal jarak 50 meter sebelum underpass sudah ada rambu. Sehingga masyarakat bisa memilih mau jalur kemana. Mau ke Salemba, atau Kampung Melayu, atau Pramuka. Baru setelah itu mau masuk ada, begitu masuk di dalamnya ada lagi sign," kata Andri di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di dalamnya ada lagi sign yang pakai runing teks begitu. Menurut saya itu kurang tepat karena sangat kecil, sudah gitu kalau tulisan itu kan beda sama kalau pakai manual, dia agak susah kebaca," ujarnya.
"Kalau saya usulkan lebih baik manual saja. Apalagi kan penerangan di bawah sudah sangat bagus. Jadi (dibuat) gede aja," sambung Andri.
Terkait macet di Matraman, uji coba hari kedua menurutnya sudah lebih baik dibanding hari pertama. Dia menilai kecepatan laju kendaraan di kawasan Matraman sudah bertambah.
"Kita di situ menargetkan rata-rata 30-40 km per jam kecepatan. waktu tempuhnya. (Kemarin) 5 km aja nggak. Kalau sekarang 20 km per jam di Matraman," jelasnya. (ibh/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini