"Volume tumpahan belum dihitung secara detail. Tapi indikasinya sekitar 40 ribu barel, kurang-lebih. Tapi detailnya nanti tunggu investigasi," kata Direktur Pengolahan Pertamina Toharso di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Toharso menambahkan, pipa yang patah itu menyalurkan minyak dari Lawe-Lawe menuju kilang di Balikpapan. Pipa yang bocor tersebut, ujarnya, terputus sepanjang 30 cm, kemudian terseret hingga 120 meter dari posisi awal. Meski begitu, pada dasarnya pipa tersebut masih dalam kondisi layak pakai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dampak kebocoran seperti laut yang tercemar dan ganti rugi, pihaknya mengaku sedang dalam tahap penyelesaian. Nantinya, dana tersebut akan diambil langsung dari kas Pertamina.
"Kalau tanya pembersihan, relatif sudah cukup bersih. Tapi kalau ngomong penggantian, kompensasi, dan lain-lain, sekarang sedang ditangani. Sekarang sedang diselesaikan, yang korban itu Rp 12,5 juta per orang duka. Pertamina yang akan bayar," jelasnya.
Sebagai informasi, kejadian tersebut menelan lima orang korban jiwa dan kerusakan lingkungan. Pencemaran minyak akibat patahnya pipa Pertamina di kawasan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, itu terjadi pada Sabtu (31/3) lalu. Luas wilayah yang tercemar mencapai 13 ribu hektare. (ams/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini