"Ada 40 (sebelumnya polisi menyebut 30), jadi yang 35 unit punya siswa kita pinjem dan yang 5 punya guru," ujar Bendahara Mts Al Falah Muhammad Umar di Jalan Luar Batang 3, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (10/4/2018).
Umar mengatakan dari total 109 siswa kelas IX sebanyak 35 orang dengan sukarela meminjamkan laptopnya. Hal ini dikarenakan keterbatasan fasilitas mengingat ujian yang berbasis komputer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Itu sukarela dan memang waktu awal tahun ajaran baru karena diwajibkan saya undang orang tua bagi yang punya laptop silakan bawa sendiri. Ternyata banyak juga laporan saya orang susah. Jadi ya sudah sesukarelanya aja," ujarnya.
"Iya jadi seakan-akan siswa menitipkan laptopnya karena udah dua kali sistemnya pakai laptop gitu," tambahnya.
Dari kejadian ini Umar menyebut dua orang tua siswa sudah datang menanyakan hal tersebut. Namun, jelas Umar para orang tua tidak mengkhawatirkan laptop yang hilang.
"Tadi ada beberapa orang tua sudah ada saya suruh tunggu 2-3 hari ini karena saya belum ada jawab dari kantor wilayah kementerian agama. Kalau sementara dua wali murid yang datang itu bukan mikirin laptopnya tapi ujiannya. Bagaimana anak saya ini, yang penting ujiannya," ucapnya.
![]() |
Umar mengatakan pihak kantor wilayah kementerian agama sudah datang memantau lokasi. Pihak Kanwil tersebut, kata dia, akan segera memberi solusi terkait ini.
"Kementerian sudah datang cari jalan keluarnya yang penting anak-anak ujian. Entah itu pindah ke sekolah lain atau laptopnya yang didatangkan. Nanti dua atau tiga hari ke depan Insya Allah kita dapet jawaban dari Kanwil," ujarnya.
Umar menjelaskan tidak mengetahui secara pasti kronologis kejadian tersebut. Dirinya dengan beberapa guru lain sedang berada di bandara ketika peristiwa terjadi.
"Guru-guru di bandara nganter umroh tiga guru. Saya di bandara langsung balik, penjaga sekolah ngabarin Pukul 18.41 WIB laptop habis kita di sana buyarlah semua. Sampai sini sudah ada polisi," katanya.
Sementara Umar belum bisa memastikan soal ganti rugi laptop para siswa yang ikut hilang. "Iya ini kan musibah, jadi masih dalam pembicaraan dengan Kanwil juga bagaimana nantinya," tuturnya.
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini