"Psikologi seseorang itu kan nggak sama. Beda-beda. Langkah selanjutnya kita tetap lakukan pemeriksaan psikologis dalam pemegangan senjata. Ini harus diperketat lagi," kata Martuani kepada detikcom di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/4/2018).
![]() |
Martuani mengatakan setahun sekali Propam Polri melakukan kunjungan ke seluruh polda dalam rangka Operasi Penegakan Disiplin. Operasi Penegakan Disiplin digambarkan Martuani seperti mulai pemeriksaan darah dan urine anggota. Ada pula pemeriksaan psikologi berkala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikonfirmasi terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan seluruh anggota Polri yang diberikan senjata sudah melewati tes psikologi dan kecakapan bersenjata. Tes juga dilakukan bagi pemegang senjata api yang mengajukan perpanjangan izin.
"Semua anggota Polri yang bawa senjata dinas itu ada prosedurnya. Mulai dari kecakapan dia gunakan senjata, lolos tes psikologi dan ada hal penting yang selalu ditekankan pada seluruh anggota, yakni tiga kemampuan. Mampu membawa senjata, mampu menyimpan, dan mampu menggunakan," ujar Setyo.
"Ada setiap dia akan memperpanjang izin menggunakan sejata api pasti dites dulu. Dites untuk penggunaan senjata api. Orang yang gak emosional, nggak temperamental. Bukan yang trigger happy, suka menarik pelatuk. Nggak boleh sembarangan," imbuhnya.
(aud/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini