"Harganya Rp 20.000 per plastik. Itu terjangkau sekali," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar saat dihubungi detikcom, Kamis (5/4/2018).
RS hanya menjual miras racikannya di warung jamunya. Sementara itu, pelanggan tidak hanya datang dari Jagakarsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar tempat itu saja, cuma ada yang lintas wilayah seperti Depok karena perbatasan. Kalau terlalu jauh juga enggak," kata Indra.
RS meracik sendiri miras oplosan itu. Komposisinya terdiri dari 96 persen alkohol, minuman energi, minuman bersoda dan esens untuk penambah rasa.
Pelanggan yang datang sudah mengetahui miras oplosan yang dijual beraneka rasa. Sebelum ada kasus orang meninggal, RS mengklaim minumannya aman.
"Artinya orang ini sudah tahu. Dia minta rasa strawberry, minta rasa itu. Kalau nggak berlangganan kan nggak mungkin tahu. Ini nggak ada mereknya," ucap Indra.
Beberapa hari kemarin, terhitung 28 korban meninggal karena miras oplosan di Jakarta, Bekasi, dan Depok. Di Jagakarsa sendiri, sudah ada 8 orang meninggal dunia.
Baca juga: Jakarta Darurat Miras Oplosan |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini