"Saya tidak tahu ya harus menanggapi apa (terkait pemecatan dr Terawan dari Ikatan Dokter Indonesia -IDI-). Tapi saya pernah menjadi pasiennya. (Terapi 'cuci otak') Itu bagus menurut saya sih," kata Mahfud MD saat menghadiri acara diskusi di Auditorium STIK/PTIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/4/2018).
Mahfud menjelaskan lama terapi saat dirinya berobat adalah tiga jam. Usai terapi, Mahfud merasa kondisi kesehatannya lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menjalani terapi 'cuci otak', Mahfud didiagnosa mengalami gejala stroke. "Ada gejala stroke, ketahuan, lalu dipompa agar bersih. Itu terapinya. (Badan) Langsung segar biasanya," jelas dia.
"Jadi kalau anda mau stroke, biasanya ada ganjelan di saraf otak, itu yang menyebabkan stroke. Itu dipompa dari kaki ke jantung," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Terawan Agus Putranto, SpRad yang dikenal dengan terapi stroke dengan metode alat Digital Subtraction Angiography (DSA) dipecat sementara dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Sanksi atas 'pelanggaran kode etik' itu diberikan oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).
dr Terawan disebut melakukan pelanggaran berat dan mendapat sanksi pemecatan selama 12 bulan, dimulai tanggal 26 Februari 2018 sampai dengan 25 Februari 2019. MKEK juga menyatakan secara tertulis tentang pencabutan rekomendasi izin praktek dr Terawan.
(aud/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini