Polri Duga Pelaku Missed Call Wangiri Dapat Nomor dari Akun FB

Polri Duga Pelaku Missed Call Wangiri Dapat Nomor dari Akun FB

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 04 Apr 2018 12:31 WIB
Foto: Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto. (Grandyos Zafna-detikcom)
Jakarta - Polri menduga pelaku missed call Wangiri memperoleh nomor-nomor ponsel warga Indonesia secara acak. Salah satunya dari tampilan akun Facebook (FB).

"(Cara dapat nomor telepon warga Indonesia, red) Secara acak atau bahkan dia melihat di Facebook atau di nomor-nomor yang dicantumkan. Biasanya di Facebook ditulis, biasanya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/4/2018).


Selain itu, Setyo juga menduga modus penipuan missed call Wangiri ini dilakukan berkelompok dan terorganisir. Setyo membandingkannya dengan kasus 'Papa Minta Pulsa'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau berdasarkan pengalaman, nggak usah jauh-jauh, kaya (modus penipuan, red) 'Papa Minta Pulsa', 'Mama Minta Pulsa'. Itu terorganisir karena ada yang mengaku papanya lalu minta uang, ada yang berperan sebagai apa, itu artinya terorganisir," jelas Setyo.


Polri bersama Kominfo menyelidiki missed call misterius dari nomor berkode negara asing yang dialami warga ini. Missed call itu diduga modus penipuan Wangiri bertujuan menyedot pulsa.

"Kebetulan kemarin, Hari Minggu (1/4), ada acara Hari Penyiaran Nasional. (Telepon Wangiri) Ini juga sambil kami bahas dengan Pak Menteri (Menkominfo Rudiantara). Beliau juga melakukan penyelidikan, pengecekan oleh jajarannya," ujarnya.

Polri menilai perlu ada penyelidikan untuk memastikan yang dialami pengguna telepon seluler itu adalah Wangiri atau bukan. Setyo menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan terkait Wangiri di kepolisian.

"Nah ini yg perlu kami selidiki, apakah (Wangiri) ini merambah juga di Indonesia? Karena sampai sekarang kami belum mendapatkan laporan ada yang merasa dirugikan," ujar Setyo.


Setyo juga mengimbau warga tidak merespons jika menerima missed call dari kode telepon negara +242. Terutama, tambah dia, bagi warga yang merasa tak punya kerabat atau keluarga di luar negeri.

"Kami dari Polri menyampaikan, mengimbau kepada masyarakat supaya diketahui kode-kode tertentu ya, +242 dan sebagainya itu. Sebaiknya tidak diterima, sebaiknya tidak dibalas atau ditelepon ulang," imbau Setyo.

"Apalagi kalau merasa tidak punya saudara, tidak punya teman di luar negeri, lebih bagus tidak ditelepon balik. Ini malah merugikan kita sendiri," sambung dia.

(aud/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads