Lewat Sebulan, Kematian Eks Wakapolda Sumut Masih Misterius

Lewat Sebulan, Kematian Eks Wakapolda Sumut Masih Misterius

Audrey Santoso - detikNews
Selasa, 03 Apr 2018 14:16 WIB
Foto: Olah TKP di rumah mantan Wakapolda Sumut di Sukun, Malang, beberapa waktu lalu. (M Aminudin/detikcom)
Jakarta - Kasus kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara Kombes (Purn) Agus Samad masih jadi misteri. Sudah Sebulan lebih, polisi belum dapat memastikan Agus dibunuh atau bunuh diri.

"Kita coba dari berbagai sisi, baik secara doktoral forensik maupun juga dari labfor. Beberapa hal yang kita lakukan ternyata belum cukup untuk menyatakan penyebab kematian eks Wakapolda," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera ketika dihubungi detikcom, Selasa (3/4/2018).


Frans mengaku polisi menemukan kerumitan dalam memastikan penyebab matinya pensiunan perwira menengah Polri tersebut. "Karena kasusnya agak rumit," imbuh Frans.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Frans menjelaskan penyidik sedang melakukan penelusuran ke tiga kota untuk mensinkronkan data yang yang telah dikantongi. Salah satunya memeriksa saksi yang diketahui memiliki hubungan dekat dengan Agus di Kota Blitar, Banyuwangi, dan Bali.

"Jadi kita menelusuri untuk mendapatkan kepastian atas apa yang sudah kita dapatkan. Ke Blitar, Banyuwangi, dan Bali untuk kepentingan penyelidikan internal. Kita tidak bisa sampaikan itu ke publik karena memang ini menyangkut tentang yang bersangkutan. (Termasuk) Pemeriksaan saksi-saksi yang dekat dengan beliau," sambung Frans.


Ditambahkan Frans, penyidik juga masih menunggu hasil pemeriksaan Inafis Polri. "Ada satu lagi data yang belum keluar, data Inafis dari Mabes Polri," ujar dia.

Kombes Agus Samad ditemukan tewas di halaman belakang rumahnya Perum Bukit Dieng MB9, Pisang Candi, Sukun, Kota Malang, Sabtu (24/2). Korban mengenakan celana pendek dan kaos. Kedua kakinya terikat tali rafia dan kedua pergelangan tangan terluka sayat. (aud/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads